Omzet Industri Minyak Pelumas Tembus Rp 7 Triliun
Kementerian Perindustrian memprediksi omzet industri minyak pelumas di Indonesia mencapai Rp 7 triliun per tahun.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian memprediksi omzet industri minyak pelumas di Indonesia mencapai Rp 7 triliun per tahun.
Asumsi tersebut dihitung dari jumlah produsen pelumas nasional yang mencapai angka 200 yang tersebar di Pulau Jawa. Selain itu, Kementerian Perindustrian mencatat, kapasitas produksi terpasang mencapai 700 ribu kiloliter per tahun.
Potensi produksi minyak pelumas yang tinggi tersebut akan dapat mendorong ekspor pelumas ke negara-negara ASEAN, Jepang, China, Korea Selatan, Timur Tengah, maupun Uni Eropa.
Kendati memiliki omzet besar, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan, industri minyak pelumas masih memiliki banyak tantangan dan hambatan ke depan. Salah satu hal yang paling membuat masalah industri minyak pelumas bahan baku.
"Industri pelumas saat ini mendapat tantangan dengan bahan baku dan bahan aditif yang sebagian besar masih diimpor," ujar MS Hidayat di Hotel Mandarin, Selasa (20/8/2013).
Hidayat menjelaskan, saat ini industri pelumas nasional kesulitan mendapatkan bahan baku. Selain itu, industri pelumas di Indonesia masih sebatas formulasi dan pencampuran (compounding), belum terintegrasi antara industri hulu (upstream) dan hilir (downstream).
Oleh sebab itu, Hidayat meminta industri untuk memperluas dan menjaga rantai pasok bahan bakar sehingga menghasilkan pelumas yang terintegrasi dengan minyak dan minyak dasar pelumas (lube base oil).
"Tantangan ini perlu dijawab oleh para investor dengan membuka atau ekspansi pabrik demi memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor," ungkap Hidayat.
Di samping itu, industri pelumas juga menghadapi tantangan dalam pengelolaan limbah, karena menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun.