Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Nurdin: Pemerintah Sulit Capai Target RAPBN 2014 Jadi Kenyataan

Pemerintah secara terbuka menyampaikan permintaaan perlunya kesepakatan baru DPR dan pemerintah mengenai asumsi pertumbuhan ekonomi

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Nurdin: Pemerintah Sulit Capai Target RAPBN 2014 Jadi Kenyataan
Ist
Nurdin Tampubolon 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analisis anggota Komisi XI DPRRI Ir Nurdin Tampubolon bahwa pemerintah akan sulit untuk mencapai target pendapatan negara sebesar Rp 1.662,5 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014, sebagaimana yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke DPR, Jumat, (16/8), menjadi kenyataan.

Pemerintah pun secara terbuka menyampaikan permintaaan perlu adanya kesepakatan baru antara DPR dan pemerintah mengenai asumsi pertumbuhan ekonomi di tahun 2014 yang lebih realistis dengan mempertimbangkan perkembangan terkini, di mana kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.

"Sejak awal, saat Presien menyampaikan Pidato Kenegaraannya soal RAPBN 2014 beserta Nota Keuangannya, di Paripurna DPR 16 Agustus lalu, saya sudah langsung menyatakan pesimis, sebab target itu sulit dicapai, " ujar Nurdin Tampubolon, kepada wartawan, Rabu (28/8/2013) di Gedung DPR Jakarta, menanggapi permintaan pemerintah yang disampaikan Menteri Keuangan Chatib Basri dalam jawaban pemerintah atas pandangan umum Fraksi-fraksi di DPR terhadap RAPBN 2014 beserta Nota Keuangannya, Selasa (27/8/2013).




Politisi dari Partai Hanura ini mengatakan, pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perekonomian dunia yang masih melambat. Patokan nilai kurs rupiah sebesar Rp 9.600 sampai Rp 9.800 per dolar AS juga sulit, sebab nilai tukar rupiah saat ini sudah mencapai Rp 11 ribu dan ini tentu akan mengganggu kelangsungan industri dalam negeri yang melakukan kegiatan impor menggunakan mata uang dolar.

Nurdin Tampubolon pun kembali mengingatkan Pemerintah agar segera merealisasi penigkatan ketahanan pangan dan energi melalui pengalokasian anggaran yang lebih besar pada RAPBN 2014.

Dijelaskan, ditengah pengaruh ekonomi global yang kurang menguntungkan dan inflasi kita yang masih tinggi tentu sulit mencapat target pendapatan negara. Karena itu kita harus bijak dan bekerja keras untuk menggejot pertumbuhan ekonomi.

"Penangan sektor moneter dan peningkatan ekspor serta menekan impor, harus segera direalisasi dengan peningkatan ketahanan pangan dan energi. Jika tidak, dengan keadaan ekonomi global saat ini, sektor sektor riil hanya menunggu waktu untuk mulai melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan akhirnya mati suri, ” ujarnya.

BERITA TERKAIT

Nurdin Tampubolon yakin jika anggaran pertanian, dalam arti luas, diperbesar, maka bukan hanya menumbuhkembangkan pertanian dan menciptakan kesejahteraan rakyat, tapi juga akan mampu menjadi benteng ketahanan Pangan.(js)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas