Volvo: Bisnis Tambang di Indonesia Masih Bagus
Volvo Group optimistis pertumbuhan infrastruktur bakal memperkuat penjualan alat-alat pertambangan miliknya di Indonesia.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Volvo Group optimistis pertumbuhan infrastruktur bakal memperkuat penjualan alat-alat pertambangan miliknya di Indonesia.
Pabrikan otomotif asal Swedia itu tidak khawatir atas tekanan yang dialami perusahaan tambang di Indonesia, akibat anjloknya harga komoditas tambang dan kelapa sawit di pasaran dunia.
"Selain tambang, pertumbuhan infrastruktur akan memperkuat penjualan alat-alat konstruksi kami, dan itu akan didukung melalui kuatnya permintaan domestik yang menjadi basis bagi terjualnya produk yang kami tawarkan," tutur Joachim Rosenberg, executive Vice president, Volvo Group dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/9/2013).
Joachim menambahkan, meskipun volatilitas mempengaruhi perekonomian Indonesia seperti nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi. Efeknya masih normal dan tidaklah terlalu jelek.
"Hampir sama dengan negara lainnya, saya kira dalam jangka panjang akan bagus dan akan banyak investor yang tertarik masuk ke indonesia," katanya.
Atas dasar itulah ia meyakini Indonesia sebagai bagian dari Asia akan terus berkembang. Diharapkan Volvo akan terus berkembang dan menjadi pemain penting di indonesia dalam jasa solusi bisnis pertambangan.
"Volvo datang tidak hanya sebagai penjual semata, Volvo juga bisa menyediakan solusi pertambangan dengan menyediakan alat-alat yang ramah lingkungan," katanya.
Sebagai jawaban atas kepercayaannya terhadap investasi di indonesia, Volvo Group, sebagai perusahaan yang sudah lebih dari 30 tahun berinvestasi di Indonesia akan membuat "warehouse" untuk penyediaan sparepart lini usaha Volvo yang bergerak dalam bidang tambang.
"Tahun depan kami akan siapkan warehouse di Balikpapan, Kalimantan Timur, agar mampu memberikan solusi bagi ketersediaan suku cadang alat-alat tambang di Indonesia," tuturnya.