Industri Pariwisata Sumbar Belum Dikemas Maksimal
Kemenparekraf mendorong Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk mengemas lebih kreatif destinasi wisata
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk mengemas lebih kreatif destinasi wisata yang akan dipromosikan dalam perhelatan Tourism Indonesia Mart and Expo (TIME) pada 18 Oktober hingga 21 Oktober 2013.
TIME atau Pasar Wisata Indonesia merupakan ajang pariwisata yang mempertemukan pelaku usaha wisata dan industri di Indonesia (seller) untuk mempromosikan berbagai produk dan jasa wisata dalam negeri kepada pebisnis wisata mancanegara (buyer).
Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan Sumatera Barat merupakan provinsi yang sangat potensial untuk dikembangkan dan dipromosikan kepada para turis mancanegara. Tidak hanya keindahan alam, budaya, dan kuliner yang beragam, tetapi juga didukung oleh aksesibilitas yang mumpuni.
Namun, belum seluruh potensi tersebut tergali. Selama ini, Sumatera Barat dikenal dengan Jam Gadang dan Ngarai Sianok yang ada di Bukittinggi.
"Padahal Sumbar memiliki beragam kekayaan yang sangat potensial baik itu dari sisi wisata alam yang eksotis, keragaman budaya yang memiliki nilai sejarah, industri kreatif, hingga kuliner yang menggugah selara," ujar Sapta dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/9/2013)
Sapta meminta agar TIME mengreasikan sesuatu yang baru dan memperkenalkan wisata lain yang tidak kalah menarik. Ketika paket wisata dikemas sedemikian rupa, pasti akan lebih menarik bagi wisatawan. "Jadikan ini sebagai ajang untuk ‘menjual’ Sumbar,” ucapnya.
Dia berharap, dengan dipromosikannya Sumbar sebagai tuan rumah TIME, akan mendongkrak kunjungan wisata pada destinasi-destinasi wisata baru. Dengan demikian, dapat mengundang investor baru untuk mengembangkan hotel dan produk wisata lainnya.