Menlu AS Puji Kehebatan Nelayan Indonesia
Amerika Serikat (AS) menilai perikanan tangkap yang berkelanjutan (sustainable fishery), sangat baik.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) menilai perikanan tangkap yang berkelanjutan (sustainable fishery), sangat baik.
Pemerintah AS pun mengapresiasi praktik nelayan Indonesia yang bisa menjadi contoh bagi nelayan di negara lain.
"Perikanan tangkap, khususnya yang dilakukan nelayan tuna long line di Indonesia, sudah memenuhi standar baku seperti yang diinginkan pasar internasional," ujar Menteri Luar Negeri AS John Forbes Kerry, di Pelabuhan Perikanan Benoa, Bali, Minggu (6/10/2013).
Kerry yang ditunjuk mewakili Presiden AS Barack Obama untuk menghadiri pertemuan kepala negara anggota APEC di Bali memaparkan, AS telah berupaya beragam hal untuk meningkatkan praktik perikanan berkelanjutan, antara lain dengan melakukan kerja sama antara pihak USAID dengan sejumlah pihak di Indonesia yang menerapkan praktik tersebut.
Apalagi, kata Kerry, pihaknya juga menyadari bahwa terdapat sekitar 60 juta warga Indonesia yang mata pencariannya bergantung kepada lautan dan perikanan.
"AS memiliki minat yang dalam dengan nelayan," katanya.
Kerry yang didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo menuturkan, kondisi perikanan tangkap dunia saat ini menurun cukup signifikan. Kondisi tersebut juga dialami sektor perikanan di AS, khususnya di wilayah New England.
“Masalah perikanan tangkap yang dialami Indonesia juga dialami AS, terutama terjadinya penurunan jumlah penangkapan yang menjadi masalah utama. Untuk itu, praktik perikanan tangkap yang berkelanjutan menjadi sangat penting,” tutur Kerry.
Kerry yang meninjau kondisi kapal nelayan tuna long line di kawasan Pelabuhan Ikan Benoa Bali, juga mengapresiasi penanganan ikan, pasca-penangkapan hingga proses pengolahan.
Proses pengolahan ini menjadi sangat penting. Mengingat, untuk mendapatkan kualitas tuna yang baik, perlu penanganan tuna sesuai prosedur.
Apalagi, pasar AS untuk produk tuna Indonesia cukup besar. Di antaranya, produk tuna beku Anova yang diproduksi PT Balinusa Windutama, merupakan produk impor terbesar dari Indonesia yang hingga kini beredar di pasar AS. (*)