Kenaikan UMP Dorong Peningkatan Kualitas Buruh
Kenaikan UMP, harus disiasati perusahaan dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Laporan Wartawan Tribunnews.com Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikan upah minimum provinsi (UMP) yang terus dituntut pekerja, harus disiasati perusahaan dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Itu seperti yang dilakukan PT DHL Exel Supply Chain Indonesia. Hal itu, menyusul berbagai elemen aliansi gerakan buruh menyerukan kenaikan UMP menjadi Rp 3,7 juta per bulan. Penentuan angka itu mengikuti kenaikan inflasi dan tingginya biaya hidup di Jakarta.
Meskipun dirasa berat, Managing Director PT DHL Exel Supply Chain Indonesia Abdul Rahim Tahir, mengatakan akan melatih karyawan DHL untuk lebih efisien dalam proses produksi.
"Kenaikan UMP pasti terpengaruh, pastinya akan mengalami dampak pada kenaikan biaya pengangkutan jasa pos dan logistik saya tidak bisa sebutkan angkanya yang pasti kami akan efisienkan kinerja kami dan ini bisa dicapai dengan pelatihan SDM," ujar Tahir di Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Dengan kenaikan UMP, buruh juga akan mendapatkan kerja tambahan selain beban tugas yang ditanganinya selama bekerja. Alhasil, buruh memiliki tambahan pekerjaan ketika terjadi kenaikan UMP.
"Kita tingkatkan produktifitas pekerja dan teknologinya. Karena kenaikan UMP sangat berpengaruh sekali kepada kami. Untuk itu, kami tingkatkan biar lebih bersaing dengan jasa pengangkutan pos dan logistik lainnya," katanya.
DHL, juga siap memberikan pendidikan yang lebih baik bagi para karyawannya, agar pekerjaan yang akan dijalankan mereka bisa berjalan lancar.
Nah, ongkos untuk pelatihan itu sendiri tidaklah murah. Konon, ongkos itu menghabiskan 10 persen dari dana sebesar 40 juta euro yang digelontorkan DHL hingga 2017.
"Iya, dana itu kami siapkan untuk pembangunan kualitas SDM supaya mereka sudah terbiasa dengan Transportation Management System dan Warehouse Management System yang kami inginkan," katanya.