KAI Dapat Fasilitas Cash Management dari BNI
Sinergi perusahaan BUMN tampak semakin kuat. Ini tampak dari kerjasama antara Bank BNI dan PT Kereta Api
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sinergi perusahaan BUMN tampak semakin kuat. Ini tampak dari kerjasama antara Bank BNI dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Tak cuma menyiapkan fasilitas kredit, BNI juga akan memberikan layanan cash management kepada KAI.
Direktur Bisnis BNI, Krishna R Suprapto, mengatakan BNI telah menyiapkan fasilitas kredit ke KAI sebesar Rp 4 triliun. Saat ini, fasilitas kredit yang telah dicairkan sebesar Rp 1 triliun. Fasilitas kredit tersebut berupa kredit sindikasi pembelian gerbong dan lokomotif di Jawa dan Sumatra dan kredit bilateral untuk operasional KAI.
Fasilitas kredit lain adalah kredit untuk anak perusahaan KAI, yaitu PT KAI Commuter Jabodetabek untuk pembelian loko komuter Jabodetabek dan kredit sindikasi kepada KAI dan anak usahanya, PT Railink, untuk pembelian kereta Bandara Soekarno-Hatta.
Direktur Keuangan KAI, Kurniadi Atmosasmito, mengatakan KAI membutuhkan dana sebesar Rp 15 triliun untuk lima tahun ke depan hingga akhir 2018. Artinya, setiap tahun, KAI membutuhkan suntikan dana Rp 3 triliun. Dana tersebut untuk pembangunan infrastruktur dan pengadaan operasional KAI.
"Misalnya untuk pengadaan alat operasional dari luar negeri sebesar US$ 300 juta - US$ 400 juta," kata Kurniadi.
Selain itu, BNI juga memberikan layanan cash management ke KAI. Layanan tersebut berupa cash pickup service untuk 117 stasiun KAI di 9 daerah operasi (daop) dan 3 divisi regional (divre) KAI. Selain itu, BNI juga memberikan layanan pembayaran elektronik, pembayaran pajak elektronik, serta identifikasi setoran stasiun dan top-up agen.
Krishna menambahkan, dalam kerjasama ini, BNI juga akan memasang mesin electronic data capture (EDC) BNI di loket KAI. BNI juga melayani e-ticketing untuk kereta api Pramex jurusan Yogyakarta-Solo, pembayaran gaji alias payroll dan kartu multifungsi bagi 27.000 pegawai KAI.
Menurut Krishna, pemberian layanan jasa perbankan kepada KAI ini akan menambah pundi-pundi pendapatan komisi BNI. Bank berpelat merah ini berharap seluruh traksaksi moda transportasi bisa menggunakan kartu pembayaran dari BNI.
Maklum, pendapatan komisi dari transaksi KAI cukup besar lantaran frekuensi transaksi per bulan cukup tinggi. "Nilainya sekitar puluhan miliar per tahun," ucap Krishna. (Nina Dwiantika)