TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Dari jutaan warga Jatim yang bekerja, sebagian besar di antaranya ternyata hanya mengandalkan ijazah Sekolah Dasar (SD), sementara sebagian kecilnya adalah lulusan SMA dan Perguruan Tinggi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim hingga akhir Agustus 2013, jumlah angkatan kerja di Jatim telah mencapai 20,14 juta orang.

Dari jumlah angkatan kerja tersebut, yang telah bekerja tercatat sebanyak 19,27 orang, sementara sisanya menganggur.

Dari jumlah orang yang telah bekerja, sebanyak 53,26 persen adalah lulusan SD ke bawah.

Sementara untuk lulusan SMP hanya 18,19 persen yang telah bekerja, lulusan SMU 13,13 persen, lulusan SMK 8,38 persen, dan lulusan perguruan tinggi 7,04 persen.

“Yang bekerja di Jawa Timur kebanyakan adalah lulusan SD, sedangkan yang SMA hanya 13,13 persen. Kemungkinan ini terjadi karena lulusan SMA lebih selektif memilih jenis pekerjaan, sementara yang SD menerima pekerjaan apa saja untuk hidup, ” papar Kepala BPS Jatim, M Sairi Hasbullah.

Hal ini bisa terlihat dari status pekerjaan utama di mana dari 19,27 juta warga Jatim yang bekerja, jumlah warga yang bekerja pada kegiatan informal tercatat sebanyak 12,76 orang atau sekitar 66,41 persen.

Sedangkan yang bekerja di kegiatan formal tercatat sebanyak 6,51 juta orang atau sekitar 33,59 persen. (Eben Haezer Panca)