Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penyertaan Modal Bank NTT Untuk Bangun Kantor Baru

Penyertaan modal bank dari Pemprov NTT akan digunakan untuk membangun kantor baru Bank NTT di 20 kabupaten se-NTT

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Penyertaan Modal Bank NTT Untuk Bangun Kantor Baru
Istimewa
Daniel Tagu Dedo, Dirut Bank NTT 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Fredy Bau

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG-- Dirut Bank NTT, Daniel Tagu Dedo mengatakan, penyertaan modal bank dari Pemprov NTT akan digunakan untuk membangun kantor baru Bank NTT di 20 kabupaten se-NTT. Juga untuk merenovasi kantor-kantor lama. Selain itu, akan lebih banyak diarahkan untuk kredit usaha menengah, kecil dan mikro.

"Sebenarnya tidak karena cadangan modal kita (bank NTT, Red) cukup besar untuk tutup  (kredit macet, Red). Penyertaan modal ini lebih diberikan pada kredit UMKM dan rencana pembangunan  20 kantor baru di 20 kabupaten dan renovasi kantor lama," jelasnya. 

Tagu Dedo mengatakan, sebagai pemimpin di lembaga itu, ia wajib menyampaikan hal-hal yang baik untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Bank NTT. Sedangkan hal-hal yang buruk, cukup menjadi pergumulannya secara pribadi sebagai pemimpin untuk pembenahan ke depan.

Setelah mendapat penjelasan Tagu Dedo, Robert Li  kembali mendesak penjelasan Tagu Dedo ketika rapat komisi hampir selesai, namun dalam kesimpulan sementara yang dihimpun pemimpin rapat komisi, Hugo Kalembu, tidak terdapat permintaan penjelasan terkait kredit macet.

Terhadap desakan ini, pimpinan rapat komisi, Hugo Rehi Kalembu mengatakan, akan dialokasikan waktu tersendiri agar pimpinan Bank NTT bisa menyiapkan materinya karena kehadiran Bank NTT adalah untuk membahas penyertaan modal. "Nanti dialokasikan waktu tersendiri agar disiapkan materinya karena ini khusus untuk penyertaan modal," kata Hugo.

Robert Li akhirnya 'menyerah' setelah semua anggota komisi sepakat menyudahi rapat komisi siang itu sambil berguyon dan meminta agar Robert tersenyum dan tertawa.

Berita Rekomendasi

Kepada Pos Kupang usai rapat komisi itu, Robert Li mengatakan, desakannya itu merupakan hal yang wajar manakala tidak ada penjelasan terkait kredit macet itu.

"Saya tanya karena tidak ada penjelasan dari Dirut Bank NTT, makanya saya berkesimpulan bahwa penyertaan modal ini untuk tutup kredit macet. Salah satunya  proyek taman ria di Subasuka, ada semacam proyek pembangunan rumah toko (ruko). Bangunan itu sekitar tahun 1980-an dan dana kreditnya dari Bank NTT. Meskipun saat itu bukan zamannya Pak Tagu Dedo memimpin, tapi secara korporasi saat ini dia harus bisa jelaskan. Saya bahkan sudah tanya ulang-ulang tapi tidak dijelaskan," papar Robert.

Kepada wartawan usai rapat komisi, Tagu Dedo mengaku tidak menghafal angka nominal besaran kredit macet. Ia mengatakan, kredit macet itu di seluruh NTT, termasuk di kantor cabang di Surabaya.

"Saya tidak hafal (angka nominal kredit macet, Red). Tetapi,  prinsipnya secara persentasi 1,8 persen dari total Rp 3,9 triliun. Kurang lebih sekitar Rp 80 miliar kategori kredit macet. Ini untuk seluruh NTT, kecil-kecil (angka kredit macet, Red) banyak. Di luar NTT, di Surabaya juga ada kecil-kecil yang macet. Tiap hari kita tagih. Kita optimistis bisa tertagih," tegas Tagu Dedo.

Tags:
Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas