Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 5 Juta Dolar AS Pada Oktober 2013

Neraca perdagangan ekspor-impor Indonesia mengalami surplus pada Oktober 2013 sebesar 5 juta dolar AS. Ini kali ketiga surplus di tahun ini

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 5 Juta Dolar AS Pada Oktober 2013
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Pekerja membersihkan ikan tuna kualitas ekspor yang dibeli dari nelayan tradisional seharga Rp 30.000 per kilogram di pabrik pengolahan ikan milik Cek Baka di Lampulo, Banda Aceh, Selasa, (5/11). Minat investasi di sektor perikanan di Aceh cukup tinggi terutama di kawasan Lampulo, namun para pengusaha mengeluhkan belum tuntasnya pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di kawasan itu. SERAMBI/M ANSHAR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Neraca perdagangan ekspor-impor Indonesia mengalami surplus pada Oktober 2013 sebesar 5 juta dolar AS. Surplus di bulan ke-10 merupakan surplus untuk ketiga kalinya tahun ini.

"Ini adalah surplus ketiga di 2013, setelah sebelumnya di Maret dan Agustus surplus juga," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin, Senin (2/12/2013).

Dari data bulan Oktober, mencatat angka 15,72 miliar dolar AS atau naik 2,59 persen jika dibandingkan periode tahun 2012 sebesar 15,29 miliar dolar AS.

"Walaupun nilainya masih kecil tapi ini sangat baik di tengah kondisi 2013 yang berat," ungkap Suryamin.

Surplus neraca perdagangan didukung oleh sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas). Ekspor Migas pada bulan Oktober mencapai 2,72 miliar dolar AS atau lebih besar dibandingkan September 2013 sebesar 2,41 miliar dolar AS. Kenaikan juga dialami pada ekspor nonMigas dari 12,29 miliar dollar AS menjadi 12,99 miliar dolar AS.

Secara kumulatif, laju ekspor sepanjang Januari hingga Oktober mencapai 149,66 miliar dolar AS atau turun 5,46 persen year on year. Sementara ekspor nonMigas mencapai 123,19 miliar dolar AS atau turun 3,01 persen.

"Karena kalau lihat ke belakang defisit biasanya lebih dari 500 juta dolar AS," papar Suryamin.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas