Dolar Perkasa, Penjualan LG Anjlok
Terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyebabkan harga jual barang elektronik di Indonesia naik.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyebabkan harga jual barang elektronik di Indonesia naik. Akibatnya, angka penjualan pun mengalami penurunan, termasuk untuk produk LG.
"Akhir tahun ini harga jual barang elektronik mengalami kenaikan. Tidak hanya LG, tapi yang lain juga sama, sehingga profit terpengaruh," ujar Chief Finance Office LG Electronics Indonesia, Jeon Byoung Jae di sela-sela penyerahan bantuan pendidikan di SMKN 1 Cirebon, Rabu (18/12).
Meski penjualan terpengaruh, kata Jeon, angkanya tidak menurun drastis. Penurunan itu pun hanya terjadi pada awal-awal rupiah melemah. Sementara setelah itu, penjualan tetap stabil. "Harga juga hanya naik delapan hingga sembilan persen," katanya.
Jeon membeberkan, sepanjang 2013, penjualan barang elektronik buatan LG diprediksi tumbuh 25 persen di Indonesia. Ia ptimistis penjualan pada tahun depan bisa tumbuh 25-28 persen.
"Kami yakin harga jual barang elektronik tahun depan stabil," ucapnya.
Jeon mengklaim, penjualan barang elektonik LG ditopang oleh semua jenis barang. Hanya yang paling tinggi sumbangsihnya adalah home player.
Menurut Jeon, naiknya harga jual barang elektronik di Indonesia karena belum sepenuhnya komponen yang digunakan untuk pembuatan barang elektronik berasal dari dalam negeri. "Kalau pabriknya sudah ada di Indonesia. Kami produksi di dalam negeri, hanya 50 persen komponen didatangkan dari luar," kata Jeon.
Pada 2014 pun, kata Jeon, LG akan memproduksi mesin cuci dan AC di Indonesia. Kedua barang elektronik itu akan dibuat di pabrik kedua LG di wilayah Tangerang. (roh)