Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Suntikan Rp 1,5 Triliun Bukan karena Bank Mutiara Kekurangan Nasabah

Bank Mutiara melakukan restrukturisasi sesuai ketentuan BI.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
zoom-in Suntikan Rp 1,5 Triliun Bukan karena Bank Mutiara Kekurangan Nasabah
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Pelayanan nasabah di Bank Mutiara, Jakarta, Senin (14/1/2013). Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Mutiara Tbk menetapkan Sukoriyanto Saputro sebagai Direktur Utama Bank Mutiara. Sukoriyanto menggantikan Maryono yang pada akhir 2012 ditetapkan menjadi Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara. Saat ini Sukoriyanto menjabat Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri. KOMPAS/HERU SRI KUMORO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) percaya bahwa Bank Mutiara hingga saat ini memiliki banyak nasabah. Karena hal itu BI menyimpulkan bahwa suntikan dana Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kepada Bank Mutiara bukan karena Bank Mutiara kekurangan nasabah.

"Bank Mutiara itu bukan nasabah yang hanya diperoleh sekarang tapi banyak diperoleh sebelum bank ini dalam penyehatan LPS," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Jumat (20/12/2013).

Agus menjelaskan Bank Mutiara dengan status penyehatan dari LPS, karena ada masalah untuk beberapa nasabah saja. Dalam hal ini saat Bank Mutiara melakukan restrukturisasi sesuai ketentuan BI, ada sejumlah nasabah yang jadi bermasalah.

"Mungkin saja bank itu punya nasabah yang kinerjanya membaik dan setelah dilakukan restrukturisasi sesuai rambu-rambu yang ditentukan BI tapi setelah beberapa saat kemudian nasabah-nasabah itu kembali bermasalah," ujar Agus.

Mantan Menteri Keuangan itu pun mengimbau kepada seluruh perbankan, agar tidak menemukan masalah yang sama dengan Bank Mutiara. Agus juga meminta dalam mengelola perbankan, jangan sampai menambah permodalan sendiri tanpa mendapatkan timbal balik dari nasabah.

"Untuk itu kami ingin salalu tekankan pada semua pengelola bank untuk hati-hati terus menerapakan prinsip kehati-hatian dalam mengelola bank," ujar Agus.

Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, LPS akhirnya menyuntik Bank Mutiara  sebesar Rp 1,5 triliun. Hal tersebut untuk mengatasi merosotnya Capital Adequacy Ratio (CAR) bank Mutiara. Sekretaris Perusahaan LPS Samsu Adi Nugroho mengatakan, tambahan modal sebesar Rp 1,5 untuk memenuhi Rasio Kecukupan Modal (CAR) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas