Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

DPR Panggil LPS Terkait Tambahan Dana ke Bank Mutiara

Dolfie Ofp, anggota DPR Komisi XI dari fraksi PDI Perjuangan, mengaku tengah menyiapkan pemanggilan Lembaga Penjamin Simpanan

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Dewi Agustina
zoom-in DPR Panggil LPS Terkait Tambahan Dana ke Bank Mutiara
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Nasabah menggunakan ATM center Bank Mutiara, di Kantor Pusat Bank Mutiara, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2013). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengucurkan suntikan dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk Bank Mutiara (dulu Bank Century), dana itu merupakan pemenuhan aturan Bank Indonesia (PBI) No. 14/18/PBI/2012 mengenai kewajiban penyediaan modal minimum bank umum, memenuhi rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 14 persen. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dolfie Ofp, anggota DPR Komisi XI dari fraksi PDI Perjuangan, mengaku tengah menyiapkan pemanggilan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terkait dengan suntikan dana Rp 1,5 triliun kepada Bank Mutiara. Dana untuk menaikkan Rasio Kecukupan Modal (CAR) ini dinilai janggal.

"Pasca reses, kami memang menyiapkan pemanggilan karena suntikan ini terasa janggal dulu mereka minta Rp 800 miliar menjadi Rp 1,5 triliun untuk CAR 8-10 persen lalu dinaikkan menjadi 1,5 triliun untuk CAR 14 persen, ini penjelasannya bagaimana," ujar Dolfie ketika dihubungi wartawan, Jakarta.

Dolfie menambahkan sudah seyogyanya LPS memiliki wewenang dalam perihal penyuntikan dana. Karena menurut UU LPS, sejak sebuah bank yang diserahkan dari FKSSK ke LPS, maka sudah menjadi tanggung jawab LPS untuk melakukan penyuntikan modal.

Namun ketika ini dilakukan sebaliknya dibutuhkan klarifikasi agar tidak menjurus ke kecurigaan yang berlebihan. Kecurigaan ini karena LPS mengatakan bahwa pada Oktober 2013 tidak ada masalah dalam pengelolaan aset. Namun pada dua bulan sesudahnya, LPS malah menuturkan adanya pelaporan atas aset yang hilang. Persoalan ini menyebabkan kecurigaan di kalangan anggota dewan.

"Kok pada Oktober ngakunya sehat kepada Timwas Century, namun pada akhir Desember mengaku ada kecurigaan pelaporan aset, sehingga dananya ditambah, ada apakah dibalik semua ini, ini yang mau kita klarifikasi," jelasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas