Pertamina Belum Berkoordinasi dengan Pemerintah Soal Kenaikan Harga Elpiji?
Dua jawaban berbeda dikeluarkan pihak Pertamina dan Menteri ESDM soal koordinasi kenaikan harga gas Elpiji. Mana yang benar?
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Pertamina Belum Berkoordinasi dengan Pemerintah Soal Kenaikan Harga Elpiji?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140103_195141_harga-elpiji-naik-67.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - VP Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir, menegaskan Pertamina sudah berkoordinasi dengan pemerintah terkait kenaikan harga jual elpiji 12 Kg. Hal itu diungkapkan Ali kepada wartawan di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (5/1/2014).
"Pastilah, semua pasti dikoordinasikan," tegas Ali.
Ali juga menyebut, kenaikan harga sudah sesuai prosedur. Adapun Menteri ESDM, Jero Wacik, di tempat yang sama, mengatakan Pertamina belum mengoordinasikan kenaikan harga jual elpiji 12 Kg. Jero, menyebut, sebelum menaikan harga, Pertamina tidak berkordinasi terlebih dahulu dengan Pemerintah.
"Saya baru terima suratnya tadi. Keputusan korporat. Mestinya Pertamina ada pemerintahnya juga," tuturnya saat ditemui di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (5/1/2014).
Meski demikian, Jero mengakui, Pertamina memiliki kewenangan untuk menaikkan harga jual gas elpiji 12 Kg nonsubsdidi.
"Karena diaturannya Pertamina yang punya kewenangan. Kalau Pertamina naik turun harga pertamax, pertamina. Premium enggak bisa. Elpiji 3 kg nyangkut subsidi, harus kami dan DPR. Yang 12 Kg, aturannya korporat seperti pertamax," jelasnya.
Meski memiliki kewenangan menaikkan harga, Jero menyebut, Pertamina seharusnya memperhatikan hal-hal terkait sensitifitas di masyarakat luas.
"Tapi gas kan nyangkut warung. Itu harus ada sensitifitas. Situasi masyarakat harus didengar, dikaji, jadi aspirasi sehingga tak bisa hanya menyandarkan pada hitungan ekonomi. Tapi ini keputusan korporat, jadi bagi saya, kepentingan rakyat harus diutamakan. Kita utamakan rakyat. Kalau menaikkan BBM, elpiji, harus hati-hati dikaji semuanya, tidak hanya hitungan bisnis. Jadi kita dengarkan presiden, pimpin rapat. Bagi saya kepentingan, dengar serius," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.