Jalur Ganda Semarang-Bojonegoro Molor Lagi
Padahal Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono sudah siap untuk menyaksikan pelaksanaan SO tersebut
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengoperasian jalur ganda lintas utara Semarang-Bojonegoro terancam molor.
Hal ini disebabkan pelaksanaan switch over (SO/pengalihan dari rel tunggal ke jalur ganda) lintas Semarang Tawang- Bojonegoro di stasiun Kradenan, yaitu antara stasiun Jambon-Sulur di Kabupaten Grobogan ditunda oleh PT KAI.
Padahal Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono sudah siap untuk menyaksikan pelaksanaan SO tersebut pada Selasa (28/1/2014).
Penundaan disebabkan PT KAI tidak memberikan izin pemasangan rel ganda dengan alasan satuan kerja (Satker) Semarang-Bojonegoro belum memberikan dokumen kelengkapan sesuai prosedur. Sementara menurut pihak satker semua dokumen sudah diserahkan sejak 17 januari 2014 dan telah dilengkapi sehari sebelum pelaksanaan SO, Senin (27/1).
Penundaan ini merupakan yang ke tiga kalinya sepanjang pembangunan jalur ganda lintas utara Semarang-Surabaya. Penundaan pelaksanaan SO di stasiun Kradenan juga menyebabkan sekitar 900 pekerja yang sudah siap memasang rel, gigit jari.
Direktur Keselamatan Ditjen Perkeretaapian Hermanto mengatakan, tiga poin yang dipersoalkan oleh PT KAI hanya dibuat dan mengada-ada sebab semua berkas kelengkapan sudah dipenuhi. Ia menunjuk klaim PT KAI yang menyebutkan tidak adanya berita acara hasil pemeriksaan bersama terhadap jalur rel ganda jalur Jambon-Sulur. Padahal menurut Hermanto, pemeriksaan bersama sudah dilakukan Satker dengan PT KAI.
"Bukti hasil pemeriksaan, fotonya ada. Sesuai MOU Ditjen Perkeretaapian dengan PT KAI, .Satker telah melaksanakan semua yg menjadi Syarat ijin Switch Over.Prosedur SO seperti ini sudah dilaksakan sebanyak 5 kali.dan berhasil dengan baik,"paparnya.
Akibat pelarangan ini, menurut Hermanto, pihaknya akan segera melaporkan hal ini kepada UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan). Karena akan terjadi perlambatan dalam penyelesaian pembangunan jalur ganda Utara segmen Semarang-Bojonegoro.
Dia juga mengungkapkan, bahwa penundaan switch over ini tentu saja merugikan semua pihak. Karena selain berdampak pada terlambatnya penyelesaian pembangunan proyek juga merugikan masyarakat karena perjalanan kereta api pada lintasan tersebut, tetap menggunakan satu jalur bukan dua jalur. Akibatnya perjalanan pada lintasan tersebut menjadi lebih lambat dari seharusnya.
" Rencana penyelesaian jalur ganda Utara yang diharapkan akhir Maret 2014 ini bisa molor ke awal April 2014. Belum kerugian materi,karena kami sudah menyiapkan tenaga kerja yang mencapai 900-an orang," jelasnya lagi.