Schroders Berniat Luncurkan Tiga Reksadana Tahun Ini
PT Schroders Investment Management Indonesia, berniat meluncurkan tiga produk reksadana baru pada tahun 2014.
Penulis: Arif Wicaksono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Schroders Investment Management Indonesia, berniat meluncurkan tiga produk reksadana baru pada tahun 2014.
Produk ini meliputi tiga jenis yaitu reksadana saham, campuran dan proteksi.
"Ketiga produk ini akan diluncurkan pada kuartal 1 tahun ini," kata Michael Tjoajadi, CEO PT Schroders Investment Management di Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Michael menerangkan, keluarnya produk baru ini untuk menyegarkan produk reksadana yang dimiliki schroders. Ia juga sedang memilih saham big caps sebagai bagian dari investasinya.
"Saham big caps lebih tahan, karena fundamentalnya bagus beda sama yang small caps, porfolio big caps masih 60 persen," jelasnya.
Untuk target dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM), diperkirakan akan tumbuh 5-10 persen dari capaian tahun lalu yang mencapai Rp50,16 triliun.
Dari jumlah tersebut, mayoritas dana kelolaan masih di pegang saham dengan prosentase sebesar 60 persen. Sementara sisanya di obligasi 40 persen.
Schroders Berniat Luncurkan Tiga Reksadana Tahun IniLaporan Wartawan Tribunnews.com Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Schroders Investment Management Indonesia, berniat meluncurkan tiga produk reksadana baru pada tahun 2014.
Produk ini meliputi tiga jenis yaitu reksadana saham, campuran dan proteksi.
"Ketiga produk ini akan diluncurkan pada kuartal 1 tahun ini," kata Michael Tjoajadi, CEO PT Schroders Investment Management di Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Michael menerangkan, keluarnya produk baru ini untuk menyegarkan produk reksadana yang dimiliki schroders. Ia juga sedang memilih saham big caps sebagai bagian dari investasinya.
"Saham big caps lebih tahan, karena fundamentalnya bagus beda sama yang small caps, porfolio big caps masih 60 persen," jelasnya.
Untuk target dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM), diperkirakan akan tumbuh 5-10 persen dari capaian tahun lalu yang mencapai Rp50,16 triliun.
Dari jumlah tersebut, mayoritas dana kelolaan masih di pegang saham dengan prosentase sebesar 60 persen. Sementara sisanya di obligasi 40 persen.