Aireen Omar: Kualitas Pabrik Airbus di China Sama dengan Perancis
AirAsia Grup memastikan pabrik perakitan Airbus di Tianjin, China tidak kalah bagus dengan perakitan Airbus yang ada di Perancis
Penulis: Sanurih
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, TIANJIN - AirAsia Grup memastikan pabrik perakitan Airbus di Tianjin, China tidak kalah bagus dengan perakitan Airbus yang ada di Perancis. Pasalnya, hampir seluruh komponen pesawat yang digunakan untuk membuat sebuah pesawat berasal dari Perancis.
Aireen Omar, CEO AirAsia Malaysia, mengatakan salah satu buktinya yaitu satu unit pesawat yang dikirim untuk Indonesia AirAsia sudah berhasil terbang
mencapai 4382 jam terbang (flight hours) dan 2848 landing dan take off (cycles).
Namun,Aireen juga mengatakan setelah mengirim satu unit Airbus A320 untuk Indonesia AirAsia dari China, dalam waktu dekat AirAsia Group dipastikan tidak akan mengirim kembali pesawat ke Indoneaia yang dirakit dari pabrik Airbus di China.
Aireen mengatakan, perakitan A320 di Tianjin yang akhirnya diberikan ke Indonesia AirAsia sifatnya insidental. Sebab, pabrik Airbus di Touluse, Perancis tidak menyanggupi pesanan sehingga dialihkan ke Tianjin. Waktu itu pemesanan pesawat ke perancis begitu banyak sehingga dialihkan ke Tianjin.
"Apalagi lessor kami yaitu ICBC juga berasal dari china. Hal ini sekaligus meningkatkan kerjasama dengan cina," katanya, Jumat (21/22014).
Kendati demikian, Aireen memastikan harga dan kualitas pesawat Airbus yang diproduksi di Tianjin tidak kalah bagus dengan produk yang dihasilkan di Perancis. "Kualitas pasti sama sebab semua komponen yang diperlukan untuk menjadi sebuah pesawat itu sama dengan di perancis," ujarnya.
Seperti diketahui, AirAsia grup memesan 475 unit Airbus yang mulai dikirim sejak 2005 hingga 2026. Hingga saat ini, AirAsia baru menerima 133 unit A320 untuk seluruh grup AirAsia.
Harga katalog untuk satu unit Airbus A320 itu di kisaran 93,90 juta dolar AS.