Strategi Investasi di Tahun Politik
Pemilihan umum yang akan dilaksanakan bulan April dan Juli ini akan memilih wakil rakyat yang duduk di parlemen
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemilihan umum yang akan dilaksanakan bulan April dan Juli ini akan memilih wakil rakyat yang duduk di parlemen, dan Presiden baru yang akan memimpin bangsa ini 5 tahun ke depan.
Harapan yang besar diberikan kepada pemerintahan baru mengingat besarnya tantangan perekonomian baik dari sisi domestik maupun eksternal. Dan hal inilah yang dikupas secara tuntas di acara Mandiri Sekuritas Group Investor Forum 2014 yang berlangsung hari ini (24/2/2014) di Jakarta, dengan tema ”Strategi Investasi di Tahun Politik”.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto mengatakan, pemilihan pemimpin negara menjadi sangat penting. Pemimpin yang akan datang harus dapat membuat pondasi ekonomi yang berasaskan kemandirian dan kesejahteraan, namun tanpa mengabaikan kepercayaan investor asing yang perannya masih dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan.
"Pemimpin baru nantinya diharapkan dapat memprioritaskan agenda pembangunan dan secara efektif menjalankan kebijakan-kebijakan untuk mencapai target-target tersebut. Untuk itu menarik untuk mengulas peta politik sekaligus melihat calon-calon yang akan berlaga di Pemiliham Umum yang akan datang. Ini dikarenakan beberapa keputusan investasi dan arah perbaikan struktur ekonomi akan sangat terpengaruh kepada hasil Pemilu,” kata Abiprayadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/2/2014).
Pada kesempatan yang sama, Chief Economist Mandiri Sekuritas – Aldian Taloputra menjelaskan bahwa Pemilu akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di tahun ini. “Melihat pengalaman pemilu tahun 2004 dan 2009, kami melihat adanya pemilu cenderung berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejarah menunjukan bahwa proses demokratisasi sudah cukup dewasa sehingga dampak gejolak politik dapat terjaga dan cenderung positif terhadap pertumbuhan ekonomi.”
Lebih lanjut Head of Equity Research Mandiri Sekuritas - John Rachmat menambahkan, ”Secara historis, apabila Presiden yang terpilih sesuai dengan ekspektasi pasar maka pengaruh pemilu berdampak positif ke pasar modal (election rally) dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir 2014 kami prediksikan akan menuju 5,550.”