Program LIFE Bank Ekonomi untuk Korban Banjir di Manado
Melaui program LIFE Bank Ekonomi melakukan perbaikan dan melengkapi fasilitas perpustakaan
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Ekonomi memulai program LIFE (Library and Fun Education), dengan memperbaiki dan melengkapi fasilitas perpustakaan di lingkungan SD Negeri 01 dan SD Negeri 13 Manado yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang.
Edwin Rudianto, Head of Business Banking Bank Ekonomi mengatakan, pemberian bantuan merupakan salah satu pilar utama program tanggung jawab sosial kemasyarakatan (CSR) Bank Ekonomi.
Ini mempertegas komitmennya pada peningkatan kualitas pendidikan anak di tanah air. Apalagi berdasarkan laporan Unesco 2012, indeks minat baca warga Indonesia baru mencapai angka 0,001. Artinya dalam setiap 1.000 orang Indonesia, hanya ada satu orang yang memiliki minat baca.
"Melalui program LIFE ini diharapkan dapat memupuk budaya membaca sehingga memberikan kontribusi terhadap pengembangan kemampuan dan kreativitas dari siswa/siswi di dua sekolah dasar di atas," ujar Edwin, Sabtu (15/3/2014).
Direktur Program PKPU, Rully Barlian yang menjadi mitra Bank Ekonomi dalam prograam itu mengatakan, perbaikan fasilitas pendidikan memang seharusnya menjadi prioritas dalam tahap recovery paska bencana
“Anak-anak yang terdampak banjir harus terus melanjutkan pendidikannya, dalam tahap recovery ini PKPU fokus pada program pendidikan,” kata Rully Barlian.
PKPU juga sudah melakukan berbagai aksi di Manado diantaranya pengobatan kesehatan gratis, pembagian logistik dan sembako. "Saat ini kita sedang mengupayakan program Sambung Kampung berupa perbaikan jembatan yang rusak akibat banjir. Terputusnya akses melalui jembatan, mengganggu aktivitas belajar dan ekonomi masyarakat," katanya.
Bencana banjir bandang yang terjadi di Manado pada Januari 2014 lalu masih menyisakan berbagai persoalan. Tercatat sebanyak 19 orang meninggal dunia, 85.831 org terdampak banjir, 840 unit rumah hancur, 4.073 rumah yang rusak berat dan 242 unit fasilitas umum rusak akibat bencana ini.
Kerusakan di berbagai fasilitas pendidikan juga merupakan pekerjaan rumah yang harus segera dibereskan bersama-sama melalui kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak.(Eko Sutriyanto)