Perusahaan Keluarga Takut Melakukan Keterbukaan Saham
Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto menjelaskan perusahaan yang takut melakukan keterbukaan saham di bursa efek, adalah perusahaan keluarga.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto menjelaskan perusahaan yang takut melakukan keterbukaan saham di bursa efek, adalah perusahaan keluarga. Pasalnya perusahaan keluarga ingin mewariskan kepemimpinannya hanya kepada garis keturunannya saja.
Suryo menilai hal tersebut sulit berlaku jika salah satu anggota keluarga tidak ingin menjalankan bisnisnya lagi. Dengan perusahaan keluarga yang mencatatkan sahamnya, perusahaan tersebut bisa dikelola secara profesional.
"Perusahaan keluarga ya kalau penerusnya berminat ke bisnis, kalau tidak?," ujar Suryo di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Selasa (18/3/2014).
Suryo menjelaskan jika sebuah perusahaan sudah melakukan keterbukaan saham, perusahaan tersebut bisa berjalan secara profesional. Pengangkatan pemimpin perusahaan pun bisa dilakukan secara adil melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Paling nggak sudah go public profesional yang menjalankan perusahaan," papar Suryo.
Ke depannya, Suryo ingin pihaknya dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa bekerjasama dalam menstimulasi para pengusaha dalam negeri melakukan penawaran saham di bursa efek.
"Kita mau kerja sama OJK, untuk lebih meyakinkan perusahaan biar sehat," jelas Suryo.