Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

8 Emiten Siap Luncurkan Obligasi Rp 13 Triliun

Sejumlah perusahaan tengah bersiap untuk merilis surat utang guna menjaring pendanaan di pasar modal.

Editor: Sugiyarto
zoom-in 8 Emiten Siap Luncurkan Obligasi Rp 13 Triliun
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Aktivitas dealing room di kantor pusat Bank Rakyat Indonesia (BRI), Jakarta Selatan, Senin (16/9/2013). Untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2013, pemerintah menyerap dana sebesar Rp 12 triliun dari lelang lima seri obligasi atau surat utang negara (SUN) yang diadakan pada 10 September lalu. Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, menyebutkan penawaran yang masuk dalam lelang tersebut mencapai Rp 32,64 triliun. Jumlah dimenangkan sebesar Rp 12 triliun itu lebih besar dari jumlah indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 8 triliun. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerbitan obligasi mulai ramai. Sejumlah perusahaan tengah bersiap untuk merilis surat utang guna menjaring pendanaan di pasar modal. 

Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, setidaknya ada delapan perusahaan yang telah menyatakan akan menerbitkan surat utang. "Total emisinya sampai Rp 13 triliun," ujarnya, Selasa (8/4). 

Delapan perusahaan itu adalah PT Indomarco Prismatama (Indomaret), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). 

Selain itu, juga ada PT Astra Sedaya Finance (ASF), PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan PT Bank UOB Indonesia. 

Iman Hilmansah, Managing Director PT Danareksa Sekuritas berpendapat, penerbitan obligasi lebih dipilih karena memiliki beberapa keuntungan dibanding sumber pendanaan lainnya. Itu misalnya, dibandingkan dengan pinjaman bank, periode jatuh tempo obligasi lebih panjang. 

"Mereka (emiten) pun tidak harus membayar principal (cicilan pokok utang) setiap tahun, hanya kupon saja," jelas Iman. 

Sehingga, emiten bisa melakukan pemetaan mengenai arus dana (cash flow) perusahaan. Sedangkan jika melalui penerbitan saham, prosesnya lebih lama.

Berita Rekomendasi

Dari sisi penyerapan, menurut Iman, banyak investor yang memburu instrumen surat utang korporasi. Misalnya, manjer investasi, dana pensiun, dan perusahaan asuransi yang membutuhkan divesifikasi penempatan dana.

Namun, tidak dipungkiri, peringkat dari surat utang yang bersangkutan menjadi salah satu isu bagi investor.

"Mereka lebih mencari yang investment grade," kata Iman.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas