Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Eksportir Kopi Tidak Berani Simpan Stok

eksportir kopi tidak berani menyimpan stok banyak

Editor: Sugiyarto
zoom-in Eksportir Kopi Tidak Berani Simpan Stok
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Pengunjung melihat contoh biji kopi arabika spesial yang dijual di salah satu warung kopi di kawasan Blangpadang, Banda Aceh, Senin (20/1/2014). Kopi arabika dari dataran tinggi Gayo yang sudah digonseng dijual Rp 250.000 per kilogram. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga kopi internasional semakin mewangi memasuki kuartal II tahun ini.

Kekeringan yang melanda Brazil sebagai negara produsen kopi dunia sejak kuartal I hingga saat ini mengakibatkan suplainya menurun. Walhasil harga kopi terus terkerek naik.

Bahkan, musim dingin yang akan terjadi dalam dua sampai tiga bulan lagi di Brazil diproyeksi akan semakin melambungkan harga kopi melebihi rekor harga yang terjadi pada tahun 2012 lalu.

"Dengan kondisi ini para eksportir tidak berani menyimpan stok yang banyak," kata Saimi Saleh, Presiden Direktur PT Indokom Citra Persada, Kamis (24/4).

Sekedar gambaran saja, tahun 2012 lalu harga kopi robusta dipasar internasional dihargai US$ 300 per 100 pound.

Sementara itu di akhir tahun 2013 harga kopi robusta anjlok hingga US$ 116 per 100 pound. Dan, untuk saat ini harga kopi jenis robusta berada dikisaran US$ 213 per 100 pound.

Kondisi serupa juga terjadi pada kopi jenis arabika. Pada tahun 2012 harga kopi arabika berada dikisaran US$ 3.000 per ton. Saat ini harga kopi arabika berada dikisaran US$ 2.100 per ton-US$ 2.200 per ton.

"Perhitungan kita dalam empat bulan, (bursa kopi) London pecah US$ 3.000 per ton," ujar Saimi.

BERITA TERKAIT
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas