Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hingga November 2024, Penyaluran Kredit BTN Tumbuh 8 Persen, Ini Penopangnya

Hal itu terlihat dari penyaluran kredit dan pembiayaan yang terus meningkat menjadi sebesar Rp355,42 triliun per November 2024.

Penulis: Sanusi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Hingga November 2024, Penyaluran Kredit BTN Tumbuh 8 Persen, Ini Penopangnya
Ismoyo
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon LP Napitupulu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah tantangan penurunan konsumsi rumah tangga dan biaya dana yang mahal, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus membukukan kinerja yang solid hingga menuju penghujung tahun 2024. 

Hal itu terlihat dari penyaluran kredit dan pembiayaan yang terus meningkat menjadi sebesar Rp355,42 triliun per November 2024.

Berdasarkan laporan bulanan yang dipublikasikan BTN, pertumbuhan kredit dan pembiayaan perseroan hingga November 2024 tercatat sebesar 8,40 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp327,89 triliun.

Baca juga: Ekonom CELIOS: Penyaluran Kredit Instrumen Penting Tingkatkan Konsumsi Masyarakat

Dari total Rp355,42 triliun kredit dan pembiayaan yang disalurkan per November 2024, sebanyak Rp43,64 triliun merupakan pembiayaan oleh unit usaha syariah BTN, yakni BTN Syariah. Angka pembiayaan syariah tersebut bertumbuh 17,73% yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp37,07 triliun.

Tidak hanya di sisi kredit, BTN juga mencatat peningkatan di sisi dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp366,22 triliun hingga November 2024, bertumbuh 10,88% yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp330,27 triliun. 

Perolehan DPK tersebut ditopang oleh peningkatan giro yang tumbuh 14,47% yoy menjadi Rp148,43 triliun, dari November tahun lalu sebesar Rp129,66 triliun. Deposito mengalami peningkatan 11,06% yoy menjadi Rp176,58 triliun per November 2024, dari Rp158,99 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan di sisi kredit dan DPK tersebut mendongkrak peningkatan aset BTN menjadi Rp449,36 triliun per November 2024, bertumbuh 6,11% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp423,47 triliun. 

Berita Rekomendasi

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu sebelumnya mengatakan, pertumbuhan kredit dan pembiayaan serta DPK BTN pada akhir tahun diperkirakan akan tetap sejalan dengan target yang telah ditetapkan perseroan. BTN menetapkan target pertumbuhan kredit dan pembiayaan di kisaran 10-11%, sedangkan pertumbuhan DPK di kisaran 10-12%.

Meskipun banyak tantangan yang dihadapi BTN pada tahun 2024, kami optimistis dapat mencapai target pertumbuhan kredit dan DPK pada akhir tahun ini, ujar Nixon.

Nixon mengatakan, BTN melakukan sejumlah upaya untuk menjaga pertumbuhan kredit tetap on track pada 2024, terutama kredit ke sektor perumahan yang menjadi ceruk bisnis BTN. Peningkatan penyaluran kredit didukung oleh mesin-mesin utama, yakni kredit pemilikan rumah (KPR) baik subsidi maupun non subsidi, serta kredit konstruksi yang disalurkan untuk pengembang perumahan.

Baca juga: Karyawan Bank Pelat Merah di Wonogiri Korupsi Uang Rp 3,3 Miliar, Modusnya Pengajuan Kredit Fiktif

Di sisi KPR subsidi, BTN menjadi mitra utama pemerintah untuk memberikan akses pembiayaan perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sedangkan di sisi KPR non subsidi, BTN terus menambah outlet khusus bernama Sales Center yang melayani segmen masyarakat menengah ke atas dengan layanan yang kompetitif.

Selain itu, BTN tetap menggenjot kanal penyaluran kredit bermargin tinggi (high yield loans) terkait sektor perumahan, seperti Kredit Ringan (KRING), Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pertumbuhan di kredit bermargin tinggi ditopang oleh penyaluran ke nasabah existing BTN

Sebagai upaya perbaikan biaya dana, BTN terus berupaya meningkatkan perolehan dana murah melalui berbagai upaya meningkatkan transaksi ritel dan institusional, termasuk dengan memperkenalkan Super Apps Bale by BTN melalui soft launching baru-baru ini. Super Apps tersebut merupakan hasil transformasi dari aplikasi BTN Mobile yang diharapkan dapat menarik lebih banyak nasabah untuk bertransaksi digital, sehingga penghimpunan dana murah semakin meningkat.

"Kami terus konsisten menjalankan fungsi intermediasi secara terukur, baik di sisi penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK, dengan ditopang oleh fundamental keuangan yang solid dalam rangka mencapai target pada akhir tahun 2024. Kami meyakini bahwa tahun 2025 akan membawa prospek yang lebih baik untuk BTN," ujar Nixon.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas