Demokrat Menilai Penolakan Akuisisi BTN Tidak Masuk Akal
Politisi Partai Demokrat Jefirstson Riwu Kowe menyayangkan isu akuisisi BTN oleh Bank Mandiri menjadi komoditas politik.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Jefirstson Riwu Kowe menyayangkan isu akuisisi BTN oleh Bank Mandiri menjadi komoditas politik. Masalah perekonomian seharusnya tidak dicampur aduk dengan urusan politik.
Pria yang akrab disapa Jeffry ini mengatakan akuisisi adalah langkah yang penting untuk perkembangan ekonomi dan saat ini adalah momentum yang tepat untuk merealisasikan rencana tersebut.
"Alasan penolakan akuisisi ini benar-benar tidak masuk akal. Janganlah kita mempolitisir urusan ekonomi, bisa hancur nanti perekonomian kita," ujar Jeffry di Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Menurutnya Presiden SBY memandang akuisisi BTN adalah demi untuk kepentingan umum. "Dari sekian banyak legacy berharga yang ditinggalkan SBY di masa pemerintahannya, akuisisi BTN termasuk (legacy berharga)," tuturnya.
Jeffry juga menampik kekhawatiran akan adanya pengurangan karyawan BTN jika akuisisi terlaksana.
Sebaliknya, kata Jeffry, jumlah karyawan BTN akan semakin bertambah banyak seiring dengan kuatnya permodalan bank tersebut karena ditopang Bank Mandiri dan ekspansi besar-besaran yang dilakukan BTN.
"Hal ini otomatis akan memperkuat perbankan Indonesia menghadapi pasar bebas ASEAN, sekaligus membuat BTN semakin kokoh dan tangguh," imbuhnya.