Rencana Akuisisi BTN Harus Sesuai Prosedur
Rencana akuisisi BTN oleh PT Bank Mandiri Tbk dinilai merupakan ide bisnis yang baik untuk menghadapi pasar bebas ASEAN pada tahun 2015.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana akuisisi PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk oleh PT Bank Mandiri Tbk dinilai merupakan ide bisnis yang baik untuk menghadapi pasar bebas ASEAN pada tahun 2015.
Menurut Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Lana Soelistyaningsih, gagasan akuisisi BTN oleh Mandiri tak boleh berhenti.
Ia mengatakan tantangan besar dalam pasar bebas ASEAN 2015 memang membutuhkan bank yang kuat untuk memperkuat perekonomian nasional.
“Secara bisnis ide yang baik, asalkan prosedurnya sesuai aturan. Kalau banknya kuat, maka secara tidak langsung memperkuat perekonomian nasional lewat fungsi intermediasinya,” kata Lana di Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Sedangkan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Latief Adam, menilai rencana akuisisi BTN oleh Mandiri sesuatu yang positif dan perlu dilanjutkan meski gerakan penolakan masih cukup kuat.
Senada dengan Lana, menurutnya tantangan yang dihadapi Indonesia di era pasar bebas ASEAN 2015 sangat besar sehingga membutuhkan bank yang kuat dan mampu berkompetisi dengan bank-bank lainya.
“Kalau mau dilanjutkan terus tahun ini, maka Serikat Pekerja BTN harus diajak bicara sehingga tidak ada lagi penolakan yang ekstrem terhadap gagasan ini. Sosialisasikan dengan baik, hal yang baik tapi tak dilakukan dengan cara-cara yang tidak bijaksana, maka akan pasti gagal,” katanya.
Komunikasi untuk memaparkan manfaat akuisisi bagi masa depan perbankan nasional penting agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Ide akuisisi, lanjut Latief, tetap harus dilanjutkan oleh pemerintah dan jangan berhenti karena adanya penolakan sebagian pihak.
"Kalau tidak, maka perbankan nasional tidak akan bisa bersaing dengan bank-bank lainnya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015," tuturnya.