Bank Lagi Berlomba-lomba Tawarkan Bunga Tinggi
Kepala LPS Kartika Widjoatmodjo memandang saat ini persaingan tingkat bunga perbankan Indonesia sangat tinggi.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Kartika Widjoatmodjo memandang saat ini persaingan tingkat bunga perbankan Indonesia sangat tinggi. Kenaikan tingkat bunga pun dipandangnya cukup tajam.
"Kenaikan bunga bank, khususnya bank Buku III dan Buku II cukup tajam. Persaingan bunga khususnya di Buku III sangat tajam. Bahkan beberapa bank sudah sampai bunga maksimum di 10,25 persen," kata Kartika di Jakarta, Rabu (14/5/2014).
Secara rerata keseluruhan, sejak awal tahun, kenaikan bunga sudah terjadi cukup tajam. Padahal, Bank Indonesia (BI) telah mengimbau agar persaingan perebutan dana nasabah dilakukan dengan hati-hati.
"Ada imbauan dari BI agar persaingan perebutan dana dan cost of fund dilakukan hati-hati. OJK (Otoritas Jasa Keuangan) juga mengimbau pertumbuhan kredit secara wajar. Saya rasa bank harus menanggapi ini dengan baik," ujar Kartika.
Untuk menjaga kesehatan dan kehati-hatian, LPS mengimbau agar perbankan berhati-hati dalam menggenjot penyaluran kredit.
"Bank juga kita imbau agar tidak bersaing dengan tajam menaikkan suku bunga. Jaga dan hati-hati dalam memberi kredit. Harus diingat juga situasi pengetatan moneter kemungkinan akan berlanjut sampai akhir tahun ini," ujar Kartika.
LPS memandang saat ini masih terjadi tren kenaikan tingkat bunga yang cukup tajam di antara perbankan. Berdasarkan pantauan LPS, selama periode Januari hingga April 2014, kenaikan tingkat bunga perbankan telah mencapai 24 basis poin.
Sebagai penjaminan simpanan nasabah di bank, LPS berupaya agar tingkat bunga penjaminan dapat mencakup 90 persen dari jumlah nasabah penyimpan pada seluruh bank.
Adapun maksimal penjaminan adalah Rp 2 miliar per nasabah per bank. Simpanan tersebut berupa tabungan, deposito, dan giro.