Alasan Pengelola Naikkan Tarif Layanan Penumpang di 3 Bandara
PT Angkasa Pura II melakukan penyesuaian tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) di tiga bandara.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II melakukan penyesuaian tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) di tiga bandara. Perusahaan pengelola bandara ini menyatakan, kenaikan tarif dilakukan sesuai aturan yang ada terhadap bandara yang baru dikembangkan.
Tiga bandara yang tarif layanannya naik adalah Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang(Sumut), Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang (Kepri), dan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru (Riau). Kenaikan tarif mencapai 100 persen lebih.
“PT Angkasa Pura II hanya melakukan penyesuaian tarif PJP2U di bandara-bandara yang telah dikembangkan, baik itu dari sisi fisik bangunan bandara, tingkat pelayanan, serta fasilitas yang digunakan. Bandara Internasional Kualanamu adalah bandara baru yang modern, sementara itu Bandara Internasional Raja Haji Fisabililah dan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II memiliki terminal penumpang yang juga baru dan modern,” jelas Sekretaris Perusahaan AP II Daryanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/5/2014)
Disebutkan, Bandara Internasional Kualanamu yang mulai beroperasi dalam rangka soft operation pada 25 Juli 2013 merupakan bandara termodern di Indonesia saat ini, dilengkapi fasilitas canggih untuk penanganan bagasi yakni integrated baggage handling screening system (IBHSS) dengan tingkat pendeteksi keamanan tertinggi.
Diimplementasikannya IBHSS memungkinkan bandara ini menerapkan sistem terbuka untuk pendaftaran penumpang atau check-in seperti antara lain Bandara Internasional Changi di Singapura dan Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia.
“Bandara Internasional Kualanamu saat ini juga merupakan satu-satunya bandara di Indonesia yang terintegrasi dengan jaringan kereta guna memberikan alternatif moda transportasi bagi pengunjung atau penumpang pesawat,” kata Daryanto.
Sementara sejak 20 November 2013, PT Angkasa Pura II mengoperasikan terminal baru di Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah yang berkapasitas 1 juta penumpang per tahun atau jauh lebih besar dibandingkan dengan terminal lama hanya 100.000 penumpang.
“Kami menargetkan Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah dengan terminal barunya yang berkonsep melayu modern dapat menjadi simbol baru bagi Tanjung Pinang, sekaligus mendukung pertumbuhan pariwisata di kota itu,” kata Daryanto.
Daryanto menuturkan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II yang didukung terminal baru sejak 16 Juli 2012 ini mampu menjadi bandara pemenang berbagai penghargaan diantaranya adalah Bandara Terbaik di Indonesia, Bandara dengan VIP Room terbaik di Indonesia, dan Bandara dengan Toilet Terbersih di Indonesia.
“Prestasi yang diraih oleh Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II akan terus dipertahankan dan ditingkatkan sehingga menghadirkan kenyamanan bagi masyarakat saat ingin melakukan perjalanan atau baru mendarat di bandara ini,” jelas Daryanto.
Seperti diketahui, Bandara Internasional Kualanamu, Terminal Baru Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah, dan Terminal Baru Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, baru saja diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tepatnya pada 27 Maret 2014.