Latih 20 Pemuda demi Pasar Indonesia (2)
Pemuda berusia 37 tahun itu memilih meninggalkan istri untuk menguasai ilmu dan pengetahun tentang produksi truk-truk Isuzu.
Editor: Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, JEPANG - JARAK tidak menghalangi Ramadhan menempuh pendidikan khusus di pabrik Isuzu Fujisawa, Jepang. Pemuda berusia 37 tahun itu memilih meninggalkan istri untuk menguasai ilmu dan pengetahun tentang produksi truk-truk Isuzu.
"Saya di Jepang sejak 20 April. Rencananya, berakhir September 2014 mendatang," kata Ramadhan saat ditemui Tribun di sela-sela kunjungan pabrik Isuzu Fujisawa, Jepang.
Ramadhan menjabat supervisor di PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Ia merupakan satu dari 20 putra Indonesia yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan di pabrik Isuzu Fujisawa, Jepang.
Menurutnya, berada di negeri orang tidak seberat yang dibayangkan. Apalagi, pihak Isuzu menyertakan pendamping dalam urusan bahasa. Tidak hanya itu, Ia mengaku, bertambah berat badannya karena makanan di Jepang.
"Kami di sini tidak ada kendala soal makanan. Bahkan, kami makan banyak di sini," ucapnya diikuti senyum lebar.
Daichiro Sakamoto, Operational Control Departement, Fujisawa Plant mengemukakan, pendidikan pemuda Indonesia memasuki batch lima. Setiap batch terdiri dari 20 pemuda asal Indonesia. Pendidikan itu ditujukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang handal saat pabrik baru Isuzu di kawasan industri Surya Cipta, Karawang selesai di bangun.
"Ada 20 anak Indonesia yang mempelajari DNA dan spirit Isuzu di pabrik Isuzu Fujisawa sejak April kemarin," kata Daichiro.
Menurutnya, pendidikan dan pelatihan itu juga ditujukan agar komitmen Isuzu soal kualitas produk tetap terjaga dengan apik. "Harapan kita ilmu mereka bisa diaplikasikan di Indonesia," ucapnya.
IAMI membangun pabrik baru di kawasan industri Suryacipta, Karawang Timur sejak 2013 lalu. Dengan investasi senilai Rp 1,3 triliun, pabrik berkapasitas 80 unit truk per tahun itu mulai efektif beroperasi pada Februari 2015 mendatang.
Rencananya, 60 persen produksi truk di pabrik tersebut akan digunakan untuk pasokan domestik. Sedangkan sisanya bakal diekspor.
10 Jam Satu Truk
Pabrik Isuzu Fujisawa berdiri pada tahun 1961. Hingga Maret 2014, pabrik Isuzu Fujisawa memiliki karyawan sebanyak 7.410. Mereka tersebar di bagian produksi, mesin, pengadaan dan lain-lain.
Jam kerja karyawan pabrik Isuzu Fujisawa dibagi dua gelombang. Satu kelompok bekerja sejak pukul 08.15 hingga 17.00 waktu Jepang. Sementara kelompok kedua, berdinas sejak pukul 19.30 hingga 5.15 waktu Jepang.
Dengan dua gelombang kerja tersebut, pabrik perakitan Isuzu di Fujisawa mampu memproduksi truk dengan jenis light duty dalam waktu sepuluh jam. Sementara, untuk medium truk membutuhkan waktu 17 jam. Terakhir, untuk heavy duty, proses produksi membutuhkan waktu selama 30 jam.
Daichiro menyebut, proses perakitan sudah termasuk tes kebocoran setelah kaca depan dipasang robot. "Kalau ada kebocoran tentu saja tidak lulus," jelasnya seraya memastikan proses produksi perakitan truk Isuzu selama ini memangkas biaya hingga 15 persen.
"Biaya produksi turun 15 persen," katanya. (bersambung)