Tol JORR W2 Bisa Menurunkan Kemacetan 30 Persen
Keberadaan Jalan Tol JORR ini diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan perekonomian nasional
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dioperasikannya Jalan Tol JORR W2 Utara akan membantu mengurangi kepadatan di Jalan Tol Dalam Kota sebesar 25-30 persen. Selain itu, dengan beroperasinya jalan tol ini, maka untuk pertama kalinya Jakarta dikelilingi oleh jalan tol JORR yang terdiri dari tol W1, W2 Utara, W2 Selatan, Seksi S, E1, E2, E3, dan N.
Keberadaan Jalan Tol JORR ini diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan perekonomian nasional, karena distribusi barang dan jasa dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang akan menuju ke Pulau Sumatera atau sebaliknya, akan lebih lancar. Sebab, truk-truk yang sekarang jam operasinya dibatasi untuk masuk Tol Dalam Kota Jakarta (pukul 05.00 s.d. 22.00 tidak boleh melintas di Tol Cawang-Tomang-Pluit), maka dapat melintas di ruas ini dan tidak perlu berputar sampai dengan melewati Tol Ancol, Pluit, Penjaringan dan masuk Tol Tangerang dari Kebon Jeruk.
"Tapi, dari Jatiasih sudah bisa masuk JORR dan keluar di Kebon Jeruk untuk masuk Tol Tangerang," ujar Direktur Utama Jasam Marga Adityawarman, Rabu (18/6/2014).
Jalan tol lainnya yang dibangun Jasa Marga, Jalan Tol JORR W2 Utara ini juga merupakan karya anak bangsa karena 100 persen dikerjakan oleh Tenaga Ahli Indonesia mulai tahap perencanaan sampai pelaksanaan. Begitu juga dengan material utama yang digunakan juga 100 persen berasal dari dalam negeri.
Dalam membangun jalan tol ini, Jasa Marga juga sangat memperhatikan lingkungan. Hal ini dapat dilihat di daerah Ulujami, Jasa Marga tetap mempertahankan resapan air di daerah tersebut, dengan membangun konstruksi dengan model tiang pancang, bukan urugan. Dengan menggunakan tiang pancang, maka terdapat sekitar 6.000 meter persegi daerah resapan air di daerah tersebut.
"Percepatan penyelesaian Jalan Tol JORR W2 Utara ini dapat terlaksana dengan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum, Tim Pembebasan Tanah, dan Walikota Jakarta Selatan," ungkap Adityawarman.