Printer Line Matrix, Astragraphia Yakin Penjualan Tumbuh 20 Persen
Memang printer line matrix harganya puluhan kali lipat dari dot matrix
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Tidak banyak orang yang tahu apa itu printer line matrix.
Wajar, karena printer ini tidak dipajang di toko-toko komputer.
Harganya yang sangat mahal, plus body yang jumbo, membuat printer jenis ini nyaris hanya bisa ditemui di kantoran atau pabrik-pabrik tertentu.
Inilah yang membuat printer ini tak familier.
Meski demikian, PT Astra Graphia Tbk tetap menganggap penjualan printer ini di Indonesia sangat prospektif.
Pasalnya, kini makin banyak kantor maupun industri yang mulai beralih dari printer dot matrix ke line matrix.
Manager Astragraphia Cabang Surabaya 1, Kambang Tobing, menyebut, perusahaan mulai berani bayar mahal, tapi demi melakukan efisiensi kerja.
"Memang printer line matrix harganya puluhan kali lipat dari dot matrix. Tapi satu printer ini bisa menggantikan sampai lima unit dot matrix, karena kecepatan cetaknya jauh lebih cepat. Jadi, tentu untuk operasional akan lebih efisien dan praktis," kata Kambang, Rabu (25/4/2014).
Dengan hitung-hitungan tersebut, lanjut Tobing, kini makin banyak perusahaan yang mulai tertarik beralih ke printer berukuran besar ini.
Selain bisa melakukan efisiensi tarif listrik, perusahaan bisa menghemat biaya perawatan.
"Memang penjualan printer ini tentu tidak bisa dibandingkan dengan printer rumahan. Tapi buat Astragraphia, kontribusinya cukup baik. Apalagi, kami tidak punya kompetitor di Indonesia. Tahun ini, penjualan bisa tumbuh 20 persen," kata Kambang.
Di Indonesia, Astragraphia memang jadi pemain tunggal produk jenis ini. Adapun brand yang diusung Astragraphia adalah brand asal Amerika Serikat, yakni Printronix. Ada brand lain seperti Ricoh, tapi menurut Kambang, jumlahnya tidak banyak.
Printer line matrix sendiri banyak dibutuhkan segmen korporasi untuk melakukan cetak teks hitam putih dengan jumlah sangat banyak.
Misalnya, mencetak slip gaji karyawan, atau lembar tagihan dan order.
Sementara produk line matrix terbaru dari Astragraphia adalah Printronix P8000.
Dengan harga termurah Rp 20 juta, printer ini diklaim menghemat biaya 20 persen perhalaman dibanding generasi sebelumnya.