Garuda Terbangi Jember Mulai 16 Juli
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengaku siap menerbangi Bandara Notohadinegoro Jember pada 16 Juli nanti.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER -PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengaku siap menerbangi Bandara Notohadinegoro Jember pada 16 Juli nanti.
Akan tetapi kepastian bisa atau tidaknya penerbangan komersial itu dilakukan menunggu surat izin operasional dari Kementerian Perhubungan.
Vice President PT Garuda Indonesia Region III (Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) Ari Suryanta mengatakan Garuda sudah siap menerbangi rute SUrabaya - Jember.
"Pada intinya Garuda sudah siap, rencana kami tanggal 16 Juli. Namun kami masih menunggu surat izin operasional dari kementerian (Kementerian Perhubungan)," ujar Ari kepada Surya, Jumat (4/7).
Tim dari Garuda, lanjut Ari, sudah memeriksa kesiapan sarana dan prasarana bandara yang berada di Desa Wirowongso Kecamatan AJung itu. Ari menegaskan sarana dan prasarana sudah sesuai dengan standar penerbangan bagi Garuda.
Ari juga sudah mengecek kesiapan landasan pesawat. "Dulu sebelum ketebalan landasan ditambah, landasannya bergelombang. Kemarin waktu saya ujicoba sudah mulus tidak ada gelombang," tegasnya.
Ari berharap sebelum tanggal Pemilihan Presiden 9 Juli nanti, surat rekomendasi operasional bandara dari Kemenhub sudah turun. Sehingga penerbangan perdana bisa dilakukan 16 Juli. APalagi Garuda berharap bisa melayani arus mudik dan balik lebaran nanti.
Meskipun belum ada kepastian tanggal penerbangan perdana, sudah ada calon penumpang yang booking. "Berdasarkan data, yang booking sudah sekitar 30-an orang," imbuhnya.
Pesawat yang akan beroperasi adalah jenis ATR 72/600. Armada itu melayani rute Denpasar - Banyuwangi - Surabaya, dan dari Surabaya - Jember.
Sementara itu Bupati Jember MZA Djalal berharap operasional bandara tersebut bisa menumbuhkan iklim ekonomi aneka sektor di Jember. "Ada jasa, pertanian, perkebunan, juga pariwisata dan pendidikan. Saya harap itu bisa tumbuh seiring beroperasinya bandara," ujar Djalal.
Jember dikenal sebagai kawasan agraris sebagai sentra produksi aneka komoditas antara lain padi, hortikultura, juga tembakau, kopi dan kedelai edamame. Bisnis di sektor jasa juga terus berkembang di Jember, seperti perbankan, hotel dan perdagangan.
"Pasti mempunyai multiplier effect bagi sektor lain, bagi warga Jember," tegasnya.
Bandara Notohadinegoro Jember dibangun sejak tahun 2005. Menghabiskan dana APBD puluhan miliar rupiah, bandara itu hanya sempat beroperasi selama tiga bulan di tahun 2008.
Bandara itu lebih lama mangkrak dibandingkan beroperasi. Tahun 2014 ini, ada perbaikan dan tambahan sarana dan prasarana di bandara tersebut karena akan ada maskapai yang mau beroperasi di bandara itu.