Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertamina Berharap Pemudik Beli Pertamax

PT Pertamina (Persero) terus menambah outlet SPBU yang dapat melayani pembelian Pertamax Series

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pertamina Berharap Pemudik Beli Pertamax
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas tengah mengisikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax ke pelanggan di SPBU Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2013). BBM non subsidi itu naik dari Rp 9.500 menjadi Rp 9.950 per liter. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus menambah outlet SPBU yang dapat melayani pembelian Pertamax Series menjadi 3.800 unit dari 5.030 unit SPBU di seluruh Indonesia.

Pertamax Series merupakan produk Bahan Bakar Khusus (non subsidi) Pertamina yang terbukti berkualitas dan memiliki berbagai keunggulan, seperti menjaga mesin tetap bersih dan ramah lingkungan. Jajaran Pertamax Series meliputi Pertamax dan Pertamax Plus untuk gasoline dan Pertamina Dex untuk diesel.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan bahwa seiring dengan tuntutan spesifikasi mesin kendaraan modern yang mengharuskan pemakaian BBM dengan oktan tinggi serta ramah lingkungan. Karena itu Pertamina terus menambah jumlah outlet SPBU yang dapat melayani pembelian Pertamax series sehingga masyarakat akan semakin mudah mendapatkannya.

"Hal ini dilakukan dengan harapan bahwa peningkatan konsumsi Pertamax series akan bisa mengurangi beban subsidi BBM dari pemerintah," ujar Ali, Jumat (4/7/2014).

Selain itu, Ali memperkirakan konsumsi BBM bersubsidi selama puasa dan lebaran tahun ini, untuk Premium akan naik sekitar 10 persen dibandingkan dengan rata-rata penyaluran normal saat ini sekitar. 80.000 KL per hari.

Adapun, konsumsi solar pada periode yang sama diperkirakan turun sekitar 5 persen dari rata-rata harian normal sekitar 43.000 KL per hari, terutama dipicu oleh penurunan konsumsi angkutan niaga yang tidak beroperasi menjelang dan setelah lebaran.

Sementara itu, realisasi penyaluran BBM bersubsidi hingga 31 Mei 2014 mencapai 18,98 juta KL atau tumbuh sekitar 0,7 persen dibandingkan dengan realisasi penyaluran BBM PSO pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 18,84 juta KL. Realisasi Premium hingga 31 Mei 2014 mencapai sekitar 12,04 juta KL atau masih relatif dapat terkendali.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas