Realisasi Produksi Perikanan Budidaya Capai 102 Persen
Semisalnya, para pembudidaya lele bisa memiliki penghasilan bersih Rp4 juta per bulan dengan 4 buah kolam seluas 12 meter persegi.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Realisasi kinerja program peningkatan produksi perikanan budidaya pada tahun 2013 telah melampaui target, yakni sebesar 102,24 persen atau sebesar 13,3 juta ton dari target yang ditetapkan sebesar 13,02 juta ton.
Keberhasilan pencapaian sasaran produksi perikanan budidaya tidak terlepas dari penambahan luas lahan pembudidayaan ikan yang mencapai rata-rata 4,47 persen.
"Tren positif produksi tersebut merupakan pelaksanan dari strategi dan kebijakan serta program pembangunan perikanan budidaya yang sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Selasa (26/8/2014).
Sharif menjelaskan, hasil positif kinerja sektor industri tersebut dapat dicapai lewat pengembangan kawasan minapolitan, pelaksanaan industrialisasi, pengembangan komoditas unggulan, pengembangan kemitraan usaha, penguasaan inovasi teknologi pembudidayaan, serta implementasi prinsip-prinsip ekonomi biru.
“Sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga telah menghasilkan devisa bagi negara melalui komoditi ekspor yang memenuhi persyaratan mutu pangan (food safety),” jelas Sharif.
Saat ini, kegiatan perikanan budidaya telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat. Karena sebagian besar usaha pembudidayaan ikan dapat dilakukan dengan modal yang relatif kecil, teknologi sederhana, pada lahan marginal seperti pekarangan sehingga sangat sesuai untuk pengembangan ekonomi kerakyatan.
Semisalnya, para pembudidaya lele bisa memiliki penghasilan bersih Rp4 juta per bulan dengan 4 buah kolam seluas 12 meter persegi. Tak jauh berbeda, keuntungan juga dinikmati oleh pembudidaya rumput laut di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Para pembudidaya ini bisa mengantongi omzet sebesar Rp7 juta per bulan. “Pembudidaya rumput laut di Nunukan bahkan harus mendatangkan pekerja dari Demak dan Kudus karena kurangnya tenaga kerja di provinsi baru ini,” imbuhnya.
Sebagai tambahan informasi, Data BPS menyebutkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding sektor lainnya.
Tercatat di tahun 2013, sektor perikanan tumbuh sebesar 13,54 persen, sedangkan sektor pertanian hanya tumbuh 9,98persen. Bahkan sektor perikanan tumbuh lebih tinggi daripada sektor pertambangan yang hanya 12,57persen.