Menteri Pariwisata Diharapkan Tak Terlibat Bisnis dan Politik Pribadi
Beberapa asosiasi terkait industri pariwisata tersebut berkumpul untuk membahas kriteria calon menteri yang mereka harapkan untuk kabinet mendatang.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri pariwisata di Indonesia meliputi BPPI, PHRI, Asperapi, Putri, GIPI, Asita, INCCA, dan Kadin Indonesia berkumpul untuk menyusun rekomendasi kriteria calon Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk kabinet yang akan datang.
Beberapa asosiasi terkait industri pariwisata tersebut berkumpul untuk membahas kriteria calon menteri yang mereka harapkan untuk kabinet mendatang.
"Menteri juga harus fokus tanpa ada kepentingan bisnis, partai, kelompok, atau keluarga yang akan menghambat irama kerja Jokowi-JK," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Effi Setiabudi dalam keterangannya, Kamis (28/8/2014).
Pihaknya mengusulkan agar menteri mendatang harus memiliki pengalaman di bidang pariwisata, paham industri pariwisata, networking luas, dan berpihak pada industri pariwisata.
Senada disampaikan Direktur Urusan Internasional Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jon A Masli yang mengatakan menteri pariwisata mendatang harus memiliki pengalaman minimal 15 tahun di bidang tersebut, memiliki visi dan misi yang kuat, jaringan luas, hingga rekam jejak yang baik.
"Kalau bisa dia harus memiliki pengalaman bisnis dan sukses di bidang pariwisata sehingga tidak perlu lagi didikte oleh presiden karena sudah punya inisiatif untuk bergerak menentukan kebijakan," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang MICE Wisnu Budi Sulaeman mengatakan menteri mendatang idealnya mampu membuat peta jalan minimal untuk mengantisipasi kemana tren pariwisata bergerak.
"Dia harus punya road map yang jelas, kita ingin kabinet yang profesional," katanya.
Direktur Eksekutif Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri) J Purnawijaya Alibasa mengatakan menteri mendatang harus visioner dan mampu membuat cetak biru di bidang pariwisata.
"Menteri itu harus profesional dan menjadi nilai tambah jika memiliki pengalaman politik sebagai daya tawar di parlemen," katanya.
Sejumlah nama calon menteri yang dinilai memenuhi kriteria itu di antaranya Wiryanti Sukamdani, Muhammad Lutfi, Gita Wirjawan, dan Sri Adiningsih.