Pengusaha Properti Akui Telat Bangun Rusunami
Sebab, ke depannya lahan tanah untuk rumah tapak menipis, dan harga tanah kian mahal.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha properti yang tergabung Real Estate Indonesia (REI) gencar membangun rumah murah sederhana di berbagai wilayah. Maklum, rumah tapak masih sangat diminati masyarakat.
Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy pmengaku bahwa pengembang properti saat ini telat membangun rumah susun milik (rusunami). Sebab, ke depannya lahan tanah untuk rumah tapak menipis, dan harga tanah kian mahal.
"Kami terlambat bangun rusunami," ujar Eddy Hussy di acara REI Bagian dari Solusi: Menghapus Ekonomi Biaya Tinggi dan Menjamin Kepastian Hukum, Kamis (28/8/2014).
Dalam Peraturan Menteri Perumahan Rakyat mengatur bebas PPN dengna harga tanah Rp 4 juta per meter persegi di beberapa kota. Namun Eddy memaparkan realita di lapangan khusus jabodetabek harga tanah Rp 9 juta per meter persegi.
"Belum ada terobosan membuat pengembang membuat rusunami," jelas Eddy.
Sebagai pengusaha properti, pihak REI pun merasa wajib untuk mengembangkan hunian rumah untuk seluruh masyarakat. Paslanya dengan masyarakat mendapatkan akses rumah murah, ekonomi akan bergerak.
"Didorong tanggung jawab REI sebagai elemen bangsa, agar beban tidak semakin berat, ekonomi biaya tinggi adanya efisiensi biaya," ungkap Eddy.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.