Rizal Ramli Sebut Banyak Cara untuk Selamatkan Keuangan Negara
Rizal Ramli mengatakan untuk menyelamatkan keuangan negara, pengurangan subsidi BBM yang per tahunnya bisaRp 363,5 triliun bukan lah satu-satunya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Rizal Ramli mengatakan untuk menyelamatkan keuangan negara, pengurangan subsidi BBM yang per tahunnya bisa mencapai Rp 363,5 triliun bukan lah satu-satunya solusi.
Justru menurutnya solusi itu seharusnya dihindari karena hanya akan menambah jumlah orang miskin di Indonesia.
Kepada wartawan di kantornya di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (9/9/2014), menyebutkan salah satu pilihan yang harus diambil adalah memperbaiki tata kelola hulu minyak dengan membangun kilang minyak sendiri yang berkapasitas 3x200 ribu barel per hari, sehingga mampu menekan ongkos produksi bahan bakar minyak (BBM).
Selama ini Indonesia mengolah minyak mentah di Singapura yang membuat ongkos produksi minyak membengkak dan tidak efisien. Jika Indonesia membuka kilang sendiri maka ongkos produksi minyak akan lebih murah, dan bisa memangkas potensi terjadinya "permainan" di sektor pengolahan minyak mentah.
"Kalau kilang dibangun maka menciptakan lapangan kerja dan bisa menghemat Rp 80 triliun," katanya.
Selain itu di sektor hulu juga harus menekan biaya cost recovery yang selama ini dinilai tidak wajar yakni mencapai 200 persen, padahal produksi minyak dan gas bumi turun dilevel persen. Melonjaknya cost recovery itu disebabkan oleh inefisiensi di sektor hulu migas serta salah pengelolaan. Jika bisa ditekan hingga 30 persen, maka negara bisa menghemat hingga Rp 96 triliun.
Konsumsi BBM juga bisa ditekan dengan mengganti pembangkit-pembangkit listrik disel dengan pembangkit listrik bertenaga batu bara, gas bumi maupun geo thermal yang cadangannya di Indonesia melimpah serta harganya masih terjangkau. Salah kelola pembangkit tenaga listrik membuat pemerintah rugi ratusan triliun.
Guna memberi ruang lebih bagi APBN, maka anggaran belanja modal harus ditekan melalui mengurangi pengadaan mobil dinas, rumah dinas maupun perjalanan dinas. Pasalnya belanja modal ini membengkak hingga Rp 32 triliun, padahal sebelumnya belanja modal hanya Rp 4 triliun.
Apabila belanja modal dipotong Rp 10 triliun dan dialihkan ke sektor pertanian maupun peternakan. Ratusan ribu peternak bisa mendapatkan manfaat serta anak-anak usia 12 tahun ke bawah memperoleh gizi melalui pemberian gratis 1 butir telur per hari.
Dalam kesempatan tersebut ia juga mengingatkan bahwa pengurangan subsidi BBM yang berdampak pada kenaikan harga bukan lah masalah keberanian pemerintah saja, akan tetapi juga masalah kreativitas dan kecerdasan pemerintah mensejahterakan rakyatnya.
"Kalau BBM dinaikkan ada sekitar seratus juta warga miskin yang selama ini mengonsumsi BBM bersubsidi yang akan jatuh miskin," katanya.