Bosowa Gandeng Tiongkok Garap PLTU II Jeneponto
Bosowa Corporindo akan banyak melibatkan Tiongkok sebagai mitra dalam pengembangan PLTU tahap II di Kabupaten Jeneponto.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hajrah
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Bosowa Corporindo akan banyak melibatkan Tiongkok sebagai mitra dalam pengembangan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) tahap II di Kabupaten Jeneponto.
Keterlibatan Tiongkok dalam pembangunan proyek ini di antaranya terkait pembiayaan yang masih melibatkan China Development Bank (CDB) serta kontraktor pelaksana. (PLTU) tahap II ini akan memulai pembangunan 2015 mendatang.
CEO Bosowa Corporindo, Erwin Aksa mengatakan pembangunan dilakukan melalui anak perusahaan PT Bosowa Energy.
Menurut Erwin, PLTU II Jeneponto dibangun dalam satu kawasan dengan PLTU I Bosowa berkapasitas 270 MW dengan investasi mencapai Rp 4 triliun.
Ia mengungkapkan bahwa perseroan-nya baru memulai pembangunan mengingat izin tambahan baru disepakati.
Selain itu listrik yang dihasilkan dari PLTU II Jeneponto nantinya juga akan dijual ke PLN sesuai rapat perjanjian kerja sama penjualan.
Hanya saja, ia belum memastikan harga yang dipatok dan sampai saat ini masih dalam tahap negosiasi.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada kesepakatan harga," ujarnya.
Menurut Erwin, investasi di bidang kelistrikan menjadi solusi bagi kemajuan daerah.
Pasalnya kebutuhan listrik terus mengalami pertumbuhan mencapai 10 persen setiap tahun atau rata-rata 100 MW per tahunnya.
Makanya ia meminta dukungan kepada pemerintah daerah agar kebijakan dan regulasi lebih berpihak ke sektor swasta melalui kerja sama privat partnership.
Dengan melibatkan banyak pihak swasta, Erwin optimistis era industrialisasi di Sulsel sebagai pusat kawasan Timur dapat tercapai.
Berdasarkan data dari PLN Wilayah Sultanbatara saat ini daya terpasang listrik di Sulawesi Selatan sekitar 1.200 mega watt dengan beban puncak sekitar 800 sampai 850 mega watt.
Selain PLTU, Bosowa Grup juga kembali akan melakukan pengembangan pabrik semen baru di Kabupaten Maros dan pelabuhan di Kabupaten Barru.
Bosowa juga tengah melirik Kabupaten Bantaeng dalam pengembangan industri baja yang potensial di kawasan tersebut.