Ketika Investasi di Pasar Modal Jadi Gaya Hidup
17 September kemarin bertempat di The Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, berlangsung Investor Summit dan Capital Market Expo (ISCME) 2014.
Editor: Ade Mayasanto
Untuk mendukung hal tersebut, OJK melalui strategi literasi keuangan telah melaksanakan beberapa program edukasi keuangan. Investor Summit adalah satu jawaban atas upaya OJK memerangi pemahaman masyarakat yang masih minim di pasar modal.
Tidak hanya itu, upaya edukasi dan sosialisasi juga dilakukan dengan mendalami pasar melalui perluasan variasi produk. "Ini menjadi penting, supaya masyarakat memiliki banyak alternatif pilihan investasi yang menarik dan aksesnya mudah dijangkau," ungkapnya.
OJK juga menggodok sejumlah peraturan baru untuk memperlicin likuiditas pasar modal di Tanah Air. Peraturan baru diharapkan menjadi obat penumbuh jumlah emiten dan investor dalam negeri.
Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK Nurhaida mengemukakan, peraturan baru akan mendongkrak sinergi pasar modal, perbankan, serta asuransi.
"Peraturan rating minimal A bisa direlaksasi sehingga tidak terbatas oleh peringkat saja. Namun, kita juga tidak boleh mengorbankan perlindungan terhadap nasabah dengan peraturan-peraturan baru ini," kata Nurhaida memberi contoh perihal peraturan baru yang menjadi stimulus masyarakat berinvestasi dan emiten terus tumbuh.
OJK juga terus berupaya mencari terobosan baru. Pertimbangan keringanan biaya bagi penerbitan obligasi, pemberian insentif, serta perubahan aturan tentang agen penjual reksa dana tengah dikaji secara mendalam. "Mudah-mudahan bisa terealisasi tahun ini," imbuhnya.
Cara lain yang dilakoni OJK adalah mempermudah peraturan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Upaya ini dilakukan sejak akhir 2013 agar calon emiten bisa go public. "Misalnya, dengan membangunan sistem e-registration untuk calon emiten yang hendak mengurus izin penawaran umum," ujarnya.
Ia mengatakan, sistem online juga menjadi jawaban atas upaya merampingkan prosedur pendaftaran yang selama ini dianggap cukup merepotkan. Harapannya, sistem online memudahkan dan menghemat biaya.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito berharap, pasar modal di masa mendatang menjadi bagian masyarakat. Investasi di pasar modal sepatutnya menjadi gaya hidup. Langkah ini sejalan dengan rencana OJK terkait market deepening alias pendalaman pasar.
"Kami ingin investasi sebagai gaya hidup. Akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kami tidak ingin pasar modal sebagai sesuatu yang elit, eksklusif," katanya.
Jurus BEI mendekatkan diri ke masyarakat adalah dengan menggelar Olimpiade Pasar Modal Nasional untuk siswa SMA. Olimpiade Pasar Modal Nasional itu untuk mengukur pengetahuan anak-anak SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah tentang pengetahuan pasar modal.
"Kami kerjasama dengan Kemendikbud dan asosiasi guru ekonomi Indonesia. Setiap tahun kami ukur dengan menyelenggarakan olimpiade itu," ujarnya.
Uniknya, pemenang olimpiade justru didominasi siswa dari luar Jawa. Bagi Ito, hal itu menjadi penanda bahwa masyarakat Indonesia mulai melek berinvestasi di pasar modal.
"Ini artinya, pengetahuan tentang pasar modal tidak hanya khusus masyarakat di kota besar," tuturnya.