Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ketika Investasi di Pasar Modal Jadi Gaya Hidup

17 September kemarin bertempat di The Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, berlangsung Investor Summit dan Capital Market Expo (ISCME) 2014.

Editor: Ade Mayasanto
zoom-in Ketika Investasi di Pasar Modal Jadi Gaya Hidup
Tribunnews/Herudin
Pengunjung berinteraksi di sebuah anjungan pameran Investor Summit and Capital Market Expo (ISCME) 2014 di Jakarta, Rabu (17/9/2014). Selain pameran produk investasi, acara itu juga menggelar seminar dan presentasi dari 30 emiten yang berlangsung pada 17-18 September 2014 dengan tema Investasi di Pasar Modal Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik. 

Berburu Masyarakat Kelas Menengah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 17 September kemarin bertempat di The Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, berlangsung Investor Summit dan Capital Market Expo (ISCME) 2014. Ini salah satu kegiatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diminati warga Jakarta. Peserta yang hadir ribuan, dengan beragam latar belakang profesi.

Acaranya dibuka dengan tarian adat Betawi. Aktris Raisa juga datang. Bukan sebagai peserta. Raisa justru menjadi bintang. Mengenakan pakain kebaya berwarna putih, Raisa tampil wah. Ia menyanyikan dua lagu. Lenggang lenggong Jakarta, dan Could It Be saat membuka acara yang berlangsung selama dua hari.

Pembawa acara Muhammad Farhan pun memuji penampilan Raisa. "Saya grogi tampil di hadapan mantan pacar," ucap Farhan.

Menurutnya, Raisa itu bak bursa saham di Tanah Air. "Raisa seperti saham. Cantik, muda dan menarik," ungkapnya.

Betulkah saham itu cantik, muda dan menarik?

Berbekal indikator pasar modal Indonesia, IHSG pada 16 September 2014 tercatat berada di angka 5.130,5 dengan year to date positif sebesar 20,03 persen. Pada tanggal yang sama, nilai kepemilikan saham di pasar modal Indonesia dikuasai investor asing, dengan persentase 64,41 persen atau sebesar Rp.1.838 triliun. Sedangkan nilai transaksi Surat Berharga Negara mencapai Rp.11,71 triliun.

Berita Rekomendasi

"Kondisi ini menggambarkan adanya optimisme yang cukup tinggi dari para pelaku pasar terutama investor asing terhadap perkembangan pasar modal Indonesia ke depan," ucap Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad saat membuka acara Investor Summit.

Namun demikian, bagi mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, seksinya pasar modal belum menjadi gaya hidup masyarakat kelas menengah di Indonesia. Jumlah masyarakat yang ikut berinvestasi di pasar modal Indonesia baru mencapai 400 ribu. Hal ini menyusul temuan data single investor identity (SID) yang dimiliki Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

"Jika dibandingkan dengan total jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia, rasionya hanya sekitar 0,3 persen," ungkapnya.

Muliaman mengemukakan, data Bank Dunia pada 2010 menyebut jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia terus tumbuh. Pada 2003, jumlah masyarakat kelas menengah mencapai 37,7 persen. Angka ini membengkak menjadi 56,6 persen atau sekitar 134 juta jiwa pada 2010.

"Dari gambaran demografi ini, kita bisa melihat oportunity yang cukup besar bagi kita untuk meningkatkan jumlah investor domestik dengan menjaring potensi pertumbuhan masyarakat kelas menengah Indonesia," ujar Muliaman.

Ia menilai, kebutuhan masyarakat kelas menengah memiliki yang cukup besar di investasi justru terpendam lantaran mereka memiliki pengetahuan yang minim perihal berinvestasi di sektor jasa keuangan, khususnya pasar modal. Sebagian besar masyarakat kelas menengah masih memiliki pandangan yang konvensional dalam hal menginvestasikan kelebihan dananya, yaitu melalui tabungan di bank.

"Dari berbagai gambaran tersebut, strategi edukasi dan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat khususnya masyarakat kelas menengah Indonesia, mengenai industri jasa keuangan perlu terus dilakukan," ujarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas