Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tim Transisi Masih Kaji Rencana Kenaikan Harga BBM

Beberapa model yang diformulasikan masih mendapatkan masukan dari berbagai pihak baik akademi, relawan, maupun pengamat.

Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tim Transisi Masih Kaji Rencana Kenaikan Harga BBM
net
Arif Budimanta 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Pokja Tim Transisi, Arif Budimanta, menuturkan isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) masih sedang dikaji oleh Tim Transisi hingga ditetapkannya pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Sejauh ini, kata Arif, pokja di tim transisi masih mengkaji dampak dan tingkat kenaikan yang akan ditimbulkan dari proses pengalihan subsidi BBM tersebut.

Beberapa model yang diformulasikan masih mendapatkan masukan dari berbagai pihak baik akademi, relawan, maupun pengamat.

"Subsidi itu adalah hak konstitusional dari warga terutama warga yang tidak mampu misalnya model subsidi tetap atau kenaikan rendah yang menimbulkan dampak inflasi yang rendah pula dan ini masih kita kaji," ujar Arif di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu (24/9/2014).

Arif menuturkan dampak dari kenaikan yang dikaji ini terkait kebijakan untuk menaikkan secara tinggi atau rendah tersebut juga diliat dari inflasi. Kebijakan untuk menaikkan harga BBM ini tentunya akan mempengaruhi inflasi.

Adanya rencana untuk menaikkan harga BBM tentu akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan jika konsumsi terganggu. Kebijakan ini menjadi pertimbangan dari Jokowi-JK mengingat target pertumbuhan ekonomi sedang dicanangkan.

Berita Rekomendasi

"Target pertumbuhan kita cukup tinggi, model sedang kita siapkan dan sabar tunggu sampai Jokowi-JK resmi memerintah,"jelas Arif.

Arif menambahkan opsi-opsi berapa besaran harga BBM dinaikkan ini menjadi pertimbangan yang sangat penting mengingat kecendrungan adanya inflasi. Menurutnya Jokowi-JK juga sedang mempersiapkan pengalihan dengan model kenaikan bertahap atau kenaikan langsung. Hal ini mengingat model ini juga diperuntukkan untuk sektor kesehatan, pendidikan, transportasi dan sektor lainnya.

"Penting lagi proses pengalihan dari subsidi ke subsisi yang lain jntuk jangka waktu baik menengah atau panjang,"jelas Arif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas