Peringkat Optimisme Iklim Bisnis, Indonesia Urutan Ke-14 dari 34 Negara
Indonesia di peringkat ke-14 dari 34 negara, terkait optimisme iklim berbisnis. Demikian Riset terbaru IBR.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Riset terbaru dari Grant Thornton International Business Report (IBR) mencatat tingkat optimisme para pelaku bisnis Indonesia terhadap kondisi ekonomi dan lingkungan bisnis dilaporkan stagnan pada posisi 48% untuk kuartal ketiga tahun ini.
Meski demikian, optimisme para pelaku bisnis Indonesia masih berada di atas rata-rata optimisme para pelaku bisnis global yang berada pada posisi 43%.
Hasil ini menempatkan Indonesia di peringkat 14 dari 34 negara yang disurvai pada kuartal ketiga tahun 2014, di belakang India (95%), Selandia Baru (80%), Thailand (71%), Singapura (66%), RRC (55%), Australia (53%), dan Malaysia (50%) di kawasan Asia-Pasifik.
Di kawasan ASEAN, IBR melaporkan peningkatan optimisme bisnis yang cukup signifikan dengan net balance 56%, dari posisi sebelumnya 43%, di mana Indonesia adalah negara ASEAN dengan optimisme bisnis terkuat keempat.
Pelaku bisnis di Indonesia tidak terlalu optimis dengan prospek pembukaan lapangan pekerjaan baru, terjadi penurunan ke posisi 22% dari posisi sebelumnya net 40% pada Q2 2014. Investasi dalam bangunan baru juga mengalami penurunan tajam ke posisi 26%, mencerminkan penurunan 12% dari kuartal lalu.
Penurunan sebesar 10% juga dilaporkan terjadi pada ekspektasi untuk penelitian dan pengembangan, dari posisi sebelumnya 36% ke posisi 26% pada kuartal ini.
Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia, memaparkan kondisi politik Indonesia yang memanas bisa mengganggu perekonomian. Situasi politik saat ini memberikan hambatan bagi aktifitas investasi nasional. Para investor menunda realisasi rencana investasi mereka di Indonesia.
Ini dipicu oleh beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh parlemen yang ternyata mendapatkan respon negatif dari pasar. Bila Indonesia terus berkutat dengan kondisi politik yang memanas, perekonomian akan melemah.
“Indonesia harus mampu untuk memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi global, di mana stabilitas politik adalah prasyarat yang utama," katanya, Rabu (15/10/2014).
Johanna Gani mengatakan: “Survei dari bank sentral Indonesia, Bank Indonesia, melaporkan bahwa optimisme konsumen mengalami sedikit penurunan ke 119.8 poin di bulan September 2014, setelah tercatat pada 120.2 poin di bulan sebelumnya; hasil ini sejalan dengan Grant Thornton IBR. (Eko Sutriyanto)