Mendag Tak Mau Mesin Industri 'Masuk Desa'
Menteri Perdagangan, Rahmat Gobel, tidak ingin mesin industri mengambil peran masyarakat pedesaan
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan, Rahmat Gobel, tidak ingin mesin industri mengambil peran masyarakat pedesaan yang selama ini mengandalkan produk buatan tangan (handmade). Pasalnya, produksi buatan tangan masyarakat dinilai langka dan bernilai cukup mahal saat ini.
"Dunia melihat handmade semakin penting, ini kita dorong, jangan sampai mesin industri masuk ke desa," ujar Rahmat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Rabu (29/10/2014).
Rahmat memaparkan, produk tradisional saat ini menjadi tren yang dicari di berbagai dunia. Dari bahan baku sampai produk barang jadinya menjadi incaran para produsen besar. "Tekstil dan produk herbal sekarang jadi tren, herbal yang tradisional seperti minuman jahe kan banyak harus kita kembangkan," ungkap Rachmat.
Rachmat pun ingin produk dalam negeri yang bisa diekspor memiliki nilai tambah. Dengan demikian, industri di dalam negeri harus bisa mengolah bahan baku. "Bagaimana meningkatkan ekspor, saya ingin memperlihatkan produk apa saja yang bisa diekspor," papar Rahmat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.