Rupiah Melemah, Laba Kalbe Farma Hanya Tumbuh 8 Persen
Sepanjang kuartal III 2014, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) hanya mampu meraup keuntungan sebesar Rp 1,48 triliun
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang kuartal III 2014, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) hanya mampu meraup keuntungan sebesar Rp 1,48 triliun, atau naik 8,8 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 1,36 triliun.
Penjualan bersih perseroan tumbuh 11,5 persen menjadi Rp 12,75 triliun dari sebelumnya hanya Rp 11,44 triliun. Kenaikan penjualan tersebut didukung dengan pertumbuhan volume dan kenaikan harga yang dilakukan perseroan pada akhir kuartal pertama 2014.
Seketaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius, mengatakan pertumbuhan laba bersih yang lebih rendah dibandingkan dengan penjualan, terutama disebabkan menurunnya marjin laba kotor dan kenaikan beban bunga, keuangan serta biaya lain-lainnya.
Menurutnya, laba kotor perseroan tumbuh sebesar 10 persen mencapai Rp 6,13 triliun. Rasio laba kotor terhadap pejualan menurun 0,6 persen dari 48,7 persen menjadi 48,1 persen.
"Ini menurun terutama akibat dampak pelemahan nilai rupiah," kata Vidjongtius dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (31/10/2014).
Dia mencatat, rata-rata nilai tukar rupiah terdepresiasi 15,9 persen secara year on year dari Rp 10.150 per dolar AS pada periode kuartal III 2013 menjadi Rp 11.766 per dolar AS pada kuartal III 2014.
Sementara, beban pokok penjualan mengalami peningkatan 12,9 persen menjadi Rp 6,62 triliun, dibandingkan raihan sebelumnya sebesar Rp 5,86 triliun.