TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) mengalami penurunan laba sekitar 23,29 persen menjadi Rp 40,17 miliar pada kuartal III 2014. Tercatat, pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan meraup untung Rp 52,36 miliar.

Adanya peningkatan pada beban operasional selain bunga bersih, serta menurunnya keuntungan penjabaran transaksi valuta asing menjadi faktor rendahnya raihan laba perseroan.

"Iya tahun lalu ada penjualan bond valas, tahun sekarang tidak ada," kata Direktur PT BRI Agro, Sudarmin Sjamsoe, di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (3/11/2014).

Tercatat, beban operasional selain bunga bersih perseroan meningkat 16,66 persen menjadi Rp 136,30 miliar. Pendapatan bunga bersih naik 16,68 persen menjadi Rp 191,31 miliar dari sebelumnya hanya Rp 163,96 miliar.

Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun anak usaha Bank BRI Tbk ini hingga September 2014 tercatat mencapai Rp 4,96 triliun, atau meningkat sekitar 20,41 persen dari total DPK pada akhir tahun 2013 yang sebesar Rp 4,12 triliun.

Sementara kredit yang telah disalurkan mencapai Rp 4,55 triliun, atau meningkat dibanding kredit yang telah direalisasikan pada akhir 2013 sebesar Rp 3,70 triliun.