Triwulan III 2014, PLN Raup Laba Rp 40,4 Triliun
Hingga triwulan III 2014, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berhasil meraup laba Rp 40,4 triliun
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga triwulan III 2014, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berhasil meraup laba Rp 40,4 triliun. Berdasarkan laporan keuangan PLN yang belum diaudit, angka tersebut diketahui naik 37,1 persen dibandingkan periode yang sama pada 2013 sebesar Rp 29,5 triliun.
"Persentase kenaikan beban usaha lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pendapatan usaha, yang menunjukkan adanya upaya efisiensi yang terus dilakukan oleh PLN," ujar Bambang Dwiyanto, Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/11/2014).
Laporan keuangan PLN juga menyebutkan, pendapatan usaha PLN naik 18,4 persen menjadi Rp 218,7 triliun dari sebelumnya pada triwulan III 2013 sebesar Rp 184,7 triliun.
Meningkatnya pendapatan usaha pada triwulan III 2014, ditopang kenaikan volume penjualan tenaga listrik menjadi sebesar 146,8 Tera Watt hour (TWh) atau naik 6,3 persen dibanding dengan volume penjualan pada periode yang sama tahun 2013 sebesar 138,2 Tera Watt hour (TWh).
Selain itu, peningkatan pendapatan usaha juga didukung kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) secara berkala setiap dua bulan untuk golongan pelanggan I-3 (Tbk) dan I-4 sejak Mei 2014 dan kenaikan TTL untuk enam golongan pelanggan lainnya sejak 1 Juli 2014.
"Meningkatnya beban usaha ini terutama dikarenakan peningkatan konsumsi, dan kenaikan harga bahan bakar dan pelumas untuk melayani peningkatan permintaan tenaga listrik pelanggan," ungkap Bambang.
Bambang menambahkan, perseroan terus melakukan pengendalian terhadap beban usaha, khususnya biaya kepegawaian dan pemeliharaan yang merupakan controllable cost bagi perseroan.
Biaya kepegawaian dan biaya pemeliharaan hingga triwulan III 2014 mengalami penurunan masing-masing menjadi 99,4 persen dan 95,9 persen dibanding dengan periode yang sama pada 2013.
"Menunjukkan adanya efisiensi pada komponen biaya tersebut masing-masing sebesar Rp 0,05 triliun dan Rp 0,54 triliun," jelas Bambang.