Menhub: Kalau Senang, Organda Gak Ancam Mogok
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan berkomentar soal rencana Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk mogok mulai Rabu
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan berkomentar soal rencana Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk mogok mulai Rabu pukul 00.00 WIB. Mantan Dirut PT KAI ini pun mempertanyakan sikap Organda tersebut.
"Tiga tahun lalu satu penumpang 1 tempat duduk, Organda diam saja karena banyak penumpang ke Organda, Kok enggak mengancam mogok? Kalau senang, enggak mengancam mogok. Kalau enggak senang, mengancam mogok," ujar Jonan saat menggelar konferensi pers, Jakarta, Selasa (18/11/2014).
Dia mengatakan, seharusnya semua pihak berkepala dingin dalam menghadapi kenaikan harga BBM ini. Dia mencontohkan, apa yang dilakukan KAI dulu tetap memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
"Saya bekas operator bukan bekas politisi. Saya ngerti operator seperti apa, akibat kenaikan BBM, kurs, inflasi, ketika tarif harus ada perbaikan pelayanan," kata dia.
Sebelumnya, Hasil Musyawarah Kerja Nasional DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) 2014 di Semarang memutuskan, akan berhenti beroperasi terhitung sejak Rabu (19/11/2014) pukul 00.00.
Penghentian operasi ini berskala nasional, dari Sabang hingga Marauke. Langkah ini sebagai bentuk protes atas sikap pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Ini sebagai bentuk keprihatinan Organda. Ketidakberpihakan pemerintah terhadap angkutan umum sangat terlihat," kata Ketua Umum DPP Organda, Eka Lorena Surbakti, kepada Kompas TV, Senin (17/11/2014).
Eka mengatakan, pihaknya telah mengomunikasikan protes ini kepada Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.(Yoga Sukmana)