Direksi Baru Pertamina Dinilai Tidak Paham Hulu dan Hilir Migas
Kardaya mengimbau kepada Menteri BUMN Rini Soemarno agar segera menambah anggota direksi yang mengerti terutama di sektor hulu migas.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika menilai direksi baru Pertamina yang terdiri dari empat orang tidak ada satupun yang mengerti sektor hulu dan hilir migas.
Kardaya mengimbau kepada Menteri BUMN Rini Soemarno agar segera menambah anggota direksi yang mengerti terutama di sektor hulu migas.
"Harus ditambah 1 direksi lagi yang mengerti di hulu," ujar Kardaya di diskusi publik prospek migas nasional di bawah direksi baru Pertamina, Minggu (30/11/2014).
Kardaya memaparkan Ahmad Bambang yang terpilih salah satu dari direksi Pertamina harus banyak belajar mengenai sektor migas.
Pasalnya Kardaya yang sudah berkecimpung di dunia sektor migas selama 30 tahun, mengaku tidak mengenal kinerja Ahmad Bambang selama di sektor migas.
"Ahmad Bambang saya nggak kenal berarti dia bukan orang hulu, awalnya dari IT," ungkap Kardaya.
Direksi selanjutnya yang dinilai Kardaya adalah Yenni Wahidin. Kardaya mengaku sudah mengenal Yenni, namun hanya mengelola sektor Liquidfied Natural Gas saja (LNG).
"Bidangnya di LNG, tidak gas, tapi untuk core bisnis dia belum pernah punya pengalam, di kilang belum pernah," jelas Kardaya.
Sedangkan direksi yang dinilai Kardaya selanjutnya adalah Arif Budiman. Kardaya juga mengaku tak mengetahui latar belakang Arif yang berasal dari Mckinsey, perusahaan migas internasional.
"Pak arif budiman mungkin bukan orang minyak, mungkin saja beliau ahli," kata Kardaya.