Tim Anti Mafia Migas Lebih Grasak-Grusuk Daripada LSM
Ketua Asosiasi Tim Ekonomi Politik Indonesia Salamuddin Daeng memaparkan kinerja tim reformasi tata kelola migas terlalu sembarangan.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Asosiasi Tim Ekonomi Politik Indonesia Salamuddin Daeng memaparkan kinerja tim reformasi tata kelola migas terlalu sembarangan. Daeng membandingkan kinerja tim tersebut lebih liar daripada Lembaga Swadaya Masyarakat dalam mengungkapkan mafia migas.
"Tim ini, kesannya ini lebih grasak-grusuk dari LSM," ucap Daeng di Jakarta, Sabtu (6/12/2014).
Daeng berpendapat bahwa tim tersebut tidak mengikuti regulasi yang ada terkait, dalam hal ini UU Nomor 22 tahun 2001. Daeng berharap tim yang diketuai Faisal Basri punya agenda dan program untuk kepentingan bersama dengan kerja yang terkesan terburu-buru saat ini.
"Belum-belum sudah nabrak Pertamina dan Petral," ujar Daeng.
Daeng pun berharap Faisal Basri bisa membawa tim tersebut ke arah yang lebih baik dengan mengikuti UU yang sudah ada dalam bekerja. Pasalnya tim tersebut adalah perwakilan dari pemerintah untuk membersihkan negara dari mafia migas
"Saya melihat kesannya terburu-buru, ini kan mustinya tenang. Pemerintah harus mikirnya sistem," kata Daeng.