Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Irwan Hidayat Mengaku Tak Layak Masuk Daftar ke 44 Orang Kaya di Indonesia

Irwan mengaku ak Layak Masuk Daftar ke 44 Orang Kaya di Indonesia

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Irwan Hidayat  Mengaku Tak Layak  Masuk Daftar   ke 44  Orang Kaya di Indonesia
HERUDIN
Direktur Utama PT Sido Muncul, Irwan Hidayat (kiri) mencoba produk unggulan perusahaannya yaitu, jamu tolak angin saat acara Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana PT Sido Muncul, di Jakarta Selatan, Senin (18/11/2013). PT Sido Muncul menawarkan 1,5 miliar saham baru atau 10 persen. Menurut Irwan Hidayat penggunaan dana dari penjualan saham untuk kegiatan operasi dan ekspansi perseroan sebesar 56 persen, modal kerja 42 persen untuk investasi dan sisanya 2 persen akan digunakan untuk pengembangan sistem teknologi dan komputerisasi. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA - Dengan kekayaan yang ditaksir mencapai US$ 660 juta, Forbes menempatkan Irwan di posisi ke-44 daftar orang terkaya di Indonesia.

Namun  saat dikomfirmasi Tribunnews.com seusai menjadi pembicara  dihadapan Mahasiswa  Program  Magister Manajemen (MM) Universitas Indonesia  yang digelar  bersama Tanoto Enterpreneurship dengan  topik  “ Berbagi Pengalaman  Sukses  Kepada Mahasiswa  Program MM UI" di Gedung Cyber 2, Jakarta, Jumat (5/12/2014), mengaku tidak  layak  menempati  posisi itu.

Kata Irwan seharusnya  yang layak  memperoleh peringkat itu adalah ibunya Sulistioningsih yang merintis usahanya dari usaha jamu rumahan pada 1940 di Yogyakarta . "Mungkin  bisa  jadi kado ibu saya  yang berulang tahun ke 87 pada  tanggal 28 Desember 2014 ." katanya.

PT Sido Muncul (Tbk), sudah menjadi perusahaan publik sejak melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada pertengahan Desember 2013. Kini sebanyak 81 persen sahan Sido Muncul telah dikuasai publik.

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatat kenaikan laba bersih sebesar 86,7%, dari Rp 174,2 miliar menjadi Rp 325,3 miliar pada semester I – 2014. Peningkatan ini ditopang oleh pendapatan lain-lain termasuk pembagian dividen, laba selisih kurs, dan laba pelepasan investasi perseroan senilai total Rp 133,23 miliar.

Meski mengalami kenaikan laba bersih, penjualan Sido Muncul tercatat mengalami penurunan sebesar 1,7%, dari Rp 1,13 triliun pada Januari – Juni 2013 menjadi Rp 1,11 triliun pada periode sama tahun ini.

Tahun ini, perusahaan jamu itu siap mengakuisisi dua perusahaan obat herbal, yakni PT Berlico Mulia Farma dan sebuah perusahaan farmasi di Jawa. Nilai akuisisi ditaksir mencapai Rp 350 miliar.

Berita Rekomendasi

“Perusahaan baru yang akan diakuisisi harus memiliki kondisi keuangan yang sehat. Mirip dengan perusahaan farmasi yang baru kami ambil alih yaitu Berlico Mulia Farma,” ujar Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas