Regulasi Hambat Pemenuhan Backlog di Sulsel
Berdasarkan data Real Estat Indonesia (REI) Sulsel, jumlah backlog di Sulsel mencapai kisaran 300 ribu unit
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Chaerul Fadli
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Berdasarkan data Real Estat Indonesia (REI) Sulsel, jumlah backlog di Sulsel mencapai kisaran 300 ribu unit. Jumlah tersebut dipastikan bertambah mengingat kebutuhan akan hunian tiap tahun terdongkrak.
Ketua DPD REI Sulsel, Arief Mone mengatakan, persoalan pemenuhan berkutat pada regulasi pembangunan rumah Fasilitas Likuiditas Pembangunan Perumahan (FLPP) alias rumah bersubsidi. Akar masalah dianggap bermula pada proses administrasi proyek pengembang disama ratakan.
"Marginnya tipis, regulasinya sama. Saya yakin, kalau regulasinya dipermudah, kebutuhan backlog kita bisa terpenuhi," kata Arief setelah Outlook Ekonomi Sulsel 2015 di kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Jl Jenderal Ahmad Yani, Kamis (18/12/2014).
Regulasi yang rumit menghambat pengembang melakukan pembangunan rumah subsidi. Hal itu dinilai kontras dengan peningkatan permintaan dan kebutuhan rumah tiap tahunnya.
Arief berharap, pemerintah bisa memberikan kemudahan bagi pengembang rumah FLPP. "Tiap tahun backlognya meningkat Ini berbahaya kalau tidak sinergi semua stakeholder. Ini bukan hanya tanggungjawab pengembang saja. Juga pemerintah, kita hanya mendorong saja," jelasnya.
Hasilnya, perkembangan permintaan dan kebutuhan diiringi kurangnya hunian melahirkan pemukiman kumuh.